Skip to main content

Kelengkeng Diamond River Tabulampot



Ada yang menarik, dari tanaman satu ini bagi aku.
Pohon Kelengkeng Diamond River atau Dimocarpus longan, itu adalah tanaman buah dalam pot pertama yang aku miliki. Aku beli kira kira hampir setahun yang lalu di sebuah nursery di dekat rumah. Aku tertarik membeli karena waktu itu tanaman tersebut terlihat sangat sehat dan sudah mulai berbunga dengan tinggi kira kira 70 cm. Maklum namanya orang newbi dan baru belajar soal tanaman senang sekali melihat tanaman buah yang sudah berbunga.Kebayang 2 atau 3 bulan lagi bakalan panen kelengkeng sendiri dirumah hehehe..

Ternyata bayangan itu sirna, setelah menunggu 2 bulan lamanya satu persatu bakal buah itu rontok satu persatu, dan hanya menyisakan 2 biji saja yg bertahan sampe matang :(
Ngga mau menyerah begitu saja, aku coba untuk belajara dari berbagai macam literatur baik lewat internet maupun tanya orang sana sini. Ternyata kesalahanku ada di penyiraman, Untuk penyirman kelengkeng dalam pot disarankan untuk melihat kondisi media tanam. Apabila masih terlihat basah, maka mendingan jangan disiram dulu, daripada bunga atau bakal buah (pentil :bhs jawa) pada rontok. Allhamdullilah... bulan kemarin berhasil panen sedikit lebih banyak dari panen sebelumnya. Meskipun hanya 2 dompol tapi lumayan lah hehehe.... Yang penting hasil sendiri dari pekarangan sendiri... hmmm jauh lebih mantabs... Semenjak itu aku jadi lebih bersemangat untuk lebih banyak lagi menanam dan menanam terus seperti virus atau racun yang susah keluar dari tubuh hehehe....
Berikut sedikit penjelasan tentang Kelengkeng Diamond River (DR) :

PROFIL KLENGKENG DIAMOND RIVER

Kelengkeng diamond river berasal dari China, dan banyak dibudidayakan di Malaysia. Kelengkeng diamond river mempunyai ciri-ciri daun berwarna hijau cerah, lebar, dan tepinya bergelombang. Keunggulan dari kelengkeng diamond river adalah tanaman ini cenderung tumbuh melebar ke samping dari pada tumbuh ke atas. Tajuknya kompak sehingga membuat diamond river ini paling disukai para pembudidaya tanaman dalam pot (tabulampot). Daging buahnya relatif tebal dan cenderung berarir, diamond river bisa berbuah saat berumur 8-12 bulan untuk kelengkeng vegetatif, dan 2-3 tahun untuk kelengkeng generatif (berasal dari biji). cara perawatan kelengkeng diamond river sama dengan kelengkeng itoh, yaitu :

Cara Perawatan :

Penyiraman : cara merawat tanaman ini sama dengan merawat tanaman pada umumnya, yaitu disiram dengan air setiap 2 kali sehari, pagi hari dan sore hari, bila terlihat kondisi kering, bila kondisi tanah tanaman masih terlihat basah, maka cukup satu kali penyiraman saja.

Pemupukan : tanaman kelengkeng tidak berbuah bisa jadi karena tidak subur atau kekurangan unsur-unsur makro yang dibutuhkan seperti nitrogen, fosfor, kalium. Pupuk ditaburkan melingkar sesuai dengan tajuk tanaman. Namun, jika tajuk tanaman sudah tumbuh melebihi diameter pot, pupuk ditaburkan sekitar satu jengkal dari pangkal tanaman. Setelah itu tanaman disiram.

Pelukaan/Pengerokan : Pada dasarnya pelukaan atau pengerokan batang tanaman untuk menghambat pengiriman zat-zat makanan yang dihasilkan daun ke akar, sehingga terjadi pemupukan zat makanan di daerah tajuk.

Pengeringan atau stres air : kekurangan air akan memicu tanaman berbunga.Caranya tanaman kelengkeng dalam pot tidak disiram selama 2-3 hari. Setelah terlihat layu, tanaman disiram air sebanyak-banyaknya. Jika bunga tidak muncul juga, pengeringan bisa dilakukan lagi. Untuk pemangkasan, tidak perlu dilakukan sesering kelengkeng pingpong, karena kelengkeng diamond river tajuknya cenderung untuk tumbuh ke arah samping.

Demikian Semoga Bermanfaat


Comments

Popular posts from this blog

BPD AEKI Jawa Timur

BADAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR MASA BHAKTI : 2008-2013 A. PENASEHAT / DEWAN PERTIMBANGAN Jabatan Perusahaan 1 Dr.Teguh Wahyudi M,Eng Ketua Dewan Pertimbangan PPKKI 2 Isdarmawan Asrikan Wk.Ketua CV.Lintas Utama 3 Sapta Surya Anggota PT.Yasa Setia 4 Isnandar Lilananda Anggota PT.Bintang Jaya Makmur B. BADAN PENGURUS DAERAH 1 Dr.Hutama Sugandhi Ketua PT.Aneka Coffee Industry 2 Ir.Mudrig Yahmadi Wk.Ketua PT.Citrabuana Tunggal Perkasa 3 Ir.Sugeng Budi Rahardjo Wk.Ketua PTPN XII 4 Hariyanto Wk.Ketua PT.Asal Jaya KOMP.PEMASARAN, PROMOSI & KOPI SPESIALTI 1 Halim Soesilo Ketua Kompartemen PT.Muliasari Permai 2 Drs.Murdiyoto Wk.Ketua Kompartemen KPB Cab.Surabaya 3 Hery Soekojo Anggota PT.Gemilang Sentosa Permai KOMP.PRODUKSI, MUTU & LITBANG 1 Rudy Soekojo Ketua Kompartemen PT.Gemilang Jaya Makmur Abadi 2 Ir.Dudiek Polii Wk.Ketua Kompartemen PTPN XII 3 Daniel Sunartio Anggota CV.Samudra Harapan KOMP.PEMB.INDUSTRI KOPI 1 Ir.Terbit Satrio Pradignyo Ketua Kompartemen PT.Aneka Coffee Indust...

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, Ekselsa dan robusta secara fisik

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, ekselsa dan robusta secara fisik Salam sahabat kopi.. Saya akan berbagi ilmu yang saya ketahui tentang perbedaan fisik antara biji kopi arabika, liberika, Ekselsa dan robusta diantaranya: Biji arabika secara fisik dapat dilihat dari ukuran, bentuk dan warnanya. Rata-Rata ukuranny kecil, lonjong, Aroma khas ada bau bunga, bau kecut dan warnanya hijau tidak bisa kuning, bijinya berat, lapisan biji tipis, menyerap air banyak Biji Liberika secara fisik besar ukurannya, lonjong lancip, lapisan bijinya tebal dan warna kuning. Biji Ekselsa secara Fisik dapat dilihat dari Ukurannya besar lebih besar dari jenis kopi lainnya. Bentuknya bulat besar mirip dengan Robusta, lapisan bijinya tebal dan warnanya kuning pucat dan tidak berat Biji Robusts secara fisik dapat dilihat dari bentuknya Bulat, ukuran berfareasi ada kecil ada yg besar,lapisan bijinya tebal, tapi biji asli dr pohon asli robusta yang pohonny bukan sambungan rata- rata bijinya besar tidak besar ...

sera serbi kopi

Jual Kopi Bubuk Lebih Untung LIWA, KOMPAS.com - Sebagian petani kopi di Kabupaten Lampung Barat mulai memproduksi kopi bubuk karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian.      "Saya mulai membuat kopi bubuk, walaupun tidak terlalu banyak, tetapi hasil penjualannya lebih menguntungkan," kata petani kopi, Nasir, di Pekon Pagar Dewa, Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, sekitar 282 km sebelah barat Bandarlampung, Senin (16/8/2010).Dia menjelaskan, harga kopi kering kian merosot sehingga mendorong petani mengolahnya menjadi kopi bubuk. "Alasan harga yang membuat petani membuat kopi bubuk, karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian," kata dia lagi.      Ia mengatakan separuh hasil panennya diolah menjadi kopi bubuk, yang dijual ke sejumlah pasar di Lampung. "Bila saya menjual kopi biji, jelas pendapatan saya akan berkurang,"katanya. Menurut dia, hasil penjualan kopi bubuk itu mampu membiayai perawatan tanaman kopi dan ...