Kopi Itu digiling bukan di gunting, slogan itu mungkin tepat untuk digunakan saat ini. Seiring dengan perkembangan jaman, transformasi budaya ngopi di Indonesia pun juga ikut berkembang. Kalo kita tilik beberapa tahun silam budaya ngopi masyarakat di Indonesia bisa dibilang masih seperti pada jaman penjajahan. Di dalam otak kita bahwa kopi itu harus bisa bikin melek mata, harus hitam pekat, kemtal, pahit dan ditamabah gula itu adalah kopi yang enak dan mantab. Ya, mau tidak mau dan tidak bisa dipungkiri memang begitulah apa yang telah ditanamkan oleh orang tua atau mbah mbah kita dari zaman dahulu. Sampai sampai kata "to brew " pun dijadikan bahasa Indonesia menjadi "tubruk" Sebenarnya tidak ada yang salah dengan hal itu, karena kenikmatan dan selera itu akan kembali ke pribadi masing masing orang. Akan tetapi bila kita telaah kembali, kenapa 70% masyarakat Indonesia mengkonsumsi kopi Robusta daripada Arabika? seedangkan masyarakat dunia 70% mengkonsumsi kopi Arabik...