Skip to main content

Acuan Harga Kopi Dunia Ada di Bursa RI?

Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) optimis kontrak komoditi kopi dapat masuk dan berjalan di bursa berjangka komoditi di Indonesia. Menurut Wakil Ketua Umum Bidang Spesialis dan Industri AEKI, Pranoto Soenarto,Indonesia akan mampu memboyong produk biji bahan bubuk minuman itu ke dalam bursa berjangka.
 
“Kami berusaha mengajak pemain kopi Vietnam untuk bermain berjangka di Indonesia, kami optimis dan berharap pusatnya Indonesia," kata Pranoto Soenarto, di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Pranoto, Vietnam sebagai produsen kedua terbesar setelah Brazil, tidak melakukan perdagangan khusus di bursa berjangka global. Padahal, negara indocina itu merupakan pemain kopi robusta besar yang berpotensi menjadi penentu harga perdagangan internasional.

"Kalau Vietnam setuju [bertransaksi di bursa berjangka di Indonesia) maka bisa back up sekitar 1,6-1,7 juta ton dengan punya kita 700 ton. Nah,  kalau digabung jadi besar dan bisa jadi leader bahkan patokan harga juga," tambahnya.

Untuk itu, Pranoto berharap dukungan pemerintah terkait dengan penentuan standar kualitas kopi dan kebijakan yang mendukung kontrak berjangka kopi. “Apalagi

Indonesia sebagai penyetor robusta memiliki potensi untuk menggiring harga global,”  kata Pranoto.
Seperti diberitakan margind.com sebelumnya, Jakarta Futures Exchange (JFX) direncanakan meluncurkan kontrak komodoti kopi, batubaradan karet pada tahun 2013.  “Target  JFX pada 2013 akan meluncurkan kontrak berjangka komoditi batubara, karet dan kopi,” kata Direktur JFX, Bihar Sakti Wibowo kepada margind.com, Akhir tahun lalu

Comments

Popular posts from this blog

BPD AEKI Jawa Timur

BADAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR MASA BHAKTI : 2008-2013 A. PENASEHAT / DEWAN PERTIMBANGAN Jabatan Perusahaan 1 Dr.Teguh Wahyudi M,Eng Ketua Dewan Pertimbangan PPKKI 2 Isdarmawan Asrikan Wk.Ketua CV.Lintas Utama 3 Sapta Surya Anggota PT.Yasa Setia 4 Isnandar Lilananda Anggota PT.Bintang Jaya Makmur B. BADAN PENGURUS DAERAH 1 Dr.Hutama Sugandhi Ketua PT.Aneka Coffee Industry 2 Ir.Mudrig Yahmadi Wk.Ketua PT.Citrabuana Tunggal Perkasa 3 Ir.Sugeng Budi Rahardjo Wk.Ketua PTPN XII 4 Hariyanto Wk.Ketua PT.Asal Jaya KOMP.PEMASARAN, PROMOSI & KOPI SPESIALTI 1 Halim Soesilo Ketua Kompartemen PT.Muliasari Permai 2 Drs.Murdiyoto Wk.Ketua Kompartemen KPB Cab.Surabaya 3 Hery Soekojo Anggota PT.Gemilang Sentosa Permai KOMP.PRODUKSI, MUTU & LITBANG 1 Rudy Soekojo Ketua Kompartemen PT.Gemilang Jaya Makmur Abadi 2 Ir.Dudiek Polii Wk.Ketua Kompartemen PTPN XII 3 Daniel Sunartio Anggota CV.Samudra Harapan KOMP.PEMB.INDUSTRI KOPI 1 Ir.Terbit Satrio Pradignyo Ketua Kompartemen PT.Aneka Coffee Indust...

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, Ekselsa dan robusta secara fisik

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, ekselsa dan robusta secara fisik Salam sahabat kopi.. Saya akan berbagi ilmu yang saya ketahui tentang perbedaan fisik antara biji kopi arabika, liberika, Ekselsa dan robusta diantaranya: Biji arabika secara fisik dapat dilihat dari ukuran, bentuk dan warnanya. Rata-Rata ukuranny kecil, lonjong, Aroma khas ada bau bunga, bau kecut dan warnanya hijau tidak bisa kuning, bijinya berat, lapisan biji tipis, menyerap air banyak Biji Liberika secara fisik besar ukurannya, lonjong lancip, lapisan bijinya tebal dan warna kuning. Biji Ekselsa secara Fisik dapat dilihat dari Ukurannya besar lebih besar dari jenis kopi lainnya. Bentuknya bulat besar mirip dengan Robusta, lapisan bijinya tebal dan warnanya kuning pucat dan tidak berat Biji Robusts secara fisik dapat dilihat dari bentuknya Bulat, ukuran berfareasi ada kecil ada yg besar,lapisan bijinya tebal, tapi biji asli dr pohon asli robusta yang pohonny bukan sambungan rata- rata bijinya besar tidak besar ...

sera serbi kopi

Jual Kopi Bubuk Lebih Untung LIWA, KOMPAS.com - Sebagian petani kopi di Kabupaten Lampung Barat mulai memproduksi kopi bubuk karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian.      "Saya mulai membuat kopi bubuk, walaupun tidak terlalu banyak, tetapi hasil penjualannya lebih menguntungkan," kata petani kopi, Nasir, di Pekon Pagar Dewa, Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, sekitar 282 km sebelah barat Bandarlampung, Senin (16/8/2010).Dia menjelaskan, harga kopi kering kian merosot sehingga mendorong petani mengolahnya menjadi kopi bubuk. "Alasan harga yang membuat petani membuat kopi bubuk, karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian," kata dia lagi.      Ia mengatakan separuh hasil panennya diolah menjadi kopi bubuk, yang dijual ke sejumlah pasar di Lampung. "Bila saya menjual kopi biji, jelas pendapatan saya akan berkurang,"katanya. Menurut dia, hasil penjualan kopi bubuk itu mampu membiayai perawatan tanaman kopi dan ...