Skip to main content

Khasiat Mahkota Dewa

Artikel 1
Mahkota Dewa, Tanaman ini berupa pohon perdu, dengan tajuk pohon bercabang-cabang. Sedangkan ketinggainnya sekitar 3 m. jika dibiarkan bisa mencapai 5 meter. Umurnya bisa mencapai usia 10-20 tahun. Tumbuhan ini bisa hidup baik pada ketinggian 10-1.000 m dpl., bisa ditanam dari biji dan cangkokkan. Mempunyai buah yang merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.  Cara mengkonsumsinya pun seperti menyeduh teh atau juga boleh dengan merebusnya sampai mendidih dan kemudian diminum dalam keadaan dingin atau hangat sesuai selera anda. Menyeduh atau merebusnya hanya 7 lembar karena kalau kebanyakan ada efek samping seperti muntah-muntah, mabuk, dan pusing.

Pohon Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan salah satu tanaman obat di Indonesia yang berasal dari Papua/Irian Jaya.  Orang Jawa Tengah dan Yokyakarta menamainya dengan Makuto Dewo, makuto ratu sedangkan orang Banten menyebutnya raja obat, karena khasiatnya menyebuhkan berbagai macam penyakit sedangkan orang etnik China menamainya pau yang artinya obat pusaka.

Secara empiris tumbuhan ini kaya akan manfaat dan bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit mulai dari penyakit yang berkelas ringan seperti encok, pegal-pegal, flu sampai ke kelas yang berat seperti kanker, rematik, lever, hipertensi, kencing manis, sakit ginjal, reumatik, lemah syahwat, sakit jantung, serta asam urat,  ini berdasarkan pengalaman mereka yang berhasil sembuh dari penyakitnya berkat meminum mahkota dewa, sedangkan pembuktian-pembuktian secara ilmiah masih terbatas. Literatur yang membahasnya sangat terbatas.  Namun seorang ahli farmakologi dari fakultas Kedokteran UGM, dr. Regina Sumastuti berhasil membuktikanTanaman obat ini mengandung zat antihistamin, yang merupakan penangkal alergi dan mampu berperan memacu kerja otot rahim sehingga persalinan berlangsung lancar karena itu wanita yang hamil muda dilarang mengkonsumsi mahkota dewa.

Selain itu tim peneliti Cancer Research Group Fak. Farmasi UGM di bawah naungan Dr. Edy Meiyanto, Msi, Apt. membuktikan ekstrak air daging buah mahkota dewa mampu menghambat pertumbuhan sel kanker (pendekatan DNA supercoil). Tanaman obat ini  telah lama dikenal di kalangan Keraton Solo dan Jogjakarta, mereka memanfaatkannya sebagai tanaman obat.

Dari penelitian yang terbatas ini ditemukan bahwa mahkota dewa mengandung zat-zat aktif yang penuh manfaat. Diantaranya:

1.   Alkaloid, zat ini bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun dalam tubuh

2.   Saponin, yang bermanfaat sebagai:

-         sumber anti bakteri dan virus

-         meningkatkan sistem kekebalan tubuh

-         meningkatkan vitalitas

-         mengurangi kadar gula dalam darah

-         mengurangi penggumpalan darah

3.   Flavonoid, bermanfaat sebagai:

-         melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah

-         mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah

-         mengurangi resiko penyakit jantung koroner

-         mengandung antiinflamasi (anti radang)

-         berfungsi sebagai anti-oksidan

-         membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan

4.   Polifenol berfungsi sebagai antihistamin (antialergi)

Kita berharap akan ada lagi temuan-temuan baru tentang zat-zat aktif lain yang membuat tanaman ini mampu menyembuhkan bermacam penyakit.

Bagian-bagian dari mahkota dewa ini yang digunakan adalah daun, batang dan buahnya. Dari buah ini yang dimanfaatkan kulit, daging buah dan cangkang biji sedangkan bijinya tidak dikonsumsi karena sangat beracun. Karena itu bijinya hanya digunakan sebagai obat luar untuk penyakit kulit. Sekarang mahkota dewa bisa di dapat dalam bentuk teh dan ramuan instan. Yang harus diingat dalam mengkonsumsinya harus sesuai takaran.

Penyembuhan dengan mahkota dewa butuh waktu, apalagi untuk penyakit yang telah kronis, jadi jangan berharap akan segera merasakan hasilnya..

Yang terpenting dalam pengobatan adalah keyakinan kita bisa sembuh dengan meminum obat. Itulah kunci terpenting dalam pengobatan. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad S.A. W air putihpun bisa sebagi obat kalau kita meyakininya. Dan yang tak kalah pentingnya adalah berdo’a untuk kesembuhan kita, karena setiap penyakit pasti ada obatnya.

(Sumber : catatandona.multiply.com)

Artikel 2


Mahkota Dewa dalam bahasa latinya Phaleria macrocarpa, Tanaman ini katanya berasal dari daerah Papua atau Irian Jaya ini mempunyai khasiat yang luar biasa sehebat namanya Mahkota Dewa,Terkenal karena kandungan zat atau sebagia obat herbal yang paling muzarab yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dari ringan sampai yang berat. Nah kiranya tidak rugi menanam pohon ini karena di Indonesia Tanaman ini banyak dijumpai dipekarangan atau halaman rumah sebagai tanaman hias, peneduh sekaligus sebagai tanaman obat-obatan artinya berhias juga sehat. Di halaman rumah orang tua saya ada satu pohon sudah berbuah tapi masih belum dimanfaatkan.
Zat aktiv yang terkandung dalam tanaman Mahkota Dewa
-Kulit buah mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid.
-DAun mahkota dewa mengandung antihistamin, alkaloid, saponin, dan polifenol (lignan).
Alkaloid,
bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh
Saponin,
yang bermanfaat sebagai:
sumber anti bakteri dan anti virus
meningkatkan sistem kekebalan tubuh
meningkatkan vitalitas
mengurangi kadar gula dalam darah (mencegah atau mengobati penyakit diabetes)
mengurangi penggumpalan darah yang menyebabkan stroke penyakit top zaman ini
Flavonoid,
melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, (juga mengurangi resiko kena stoke).
mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah (stroke lagi).
mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
mengandung antiinflamasi (antiradang)
berfungsi sebagai anti-oksidan ( cocok untuk zaman sekarang yang banyak polusi )
membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
Polifenol,
berfungsi sebagai anti histamin (antialergi).
Ada banyak bukti menunjukkan kemanjuran mahkota dewa dalam mengobati berbagai macam penyakit akut. Hal ini sering digunakan bersama dengan obat herbal lain untuk mengobati diabetes, hipertensi, dan gangguan hati. Sebagai obat kanker, mahkota dewa terbukti sebagai ramuan yang sangat manjur.
Mahkota dewa terbukti secara ilmiah dapat menghambat laju
pertumbuhan sel kanker sampai 50%. Penelitiannya dilakukan
dengan menguji nilai hambat pertumbuhan sel leukemia L210
oleh ekstrak mahkota dewa.
Hasil uji terhadap aktifitas antioksidan tanaman mahkota dewa
menunjukkan bahwa kulit biji dan buah memiliki aktifitas
antioksidan yang sangat potensial.
Pengujian terhadap anti alergi/antihistamin menunjukkan
bahwa setiap esktrak mahkota dewa memiliki efek antihistamin.
Uji khasiat mahkota dewa untuk menurunkan panas (anti
piretik), menurunkan kadar asam urat, mengurangi rasa sakit (analgesik), dan berbagai penyakit lainnya Seperti hipertensi, migrain, ginjal, kelainan darah, penyakit kulit dan jerawat. Buah merah juga dapat mengobati rematik, analgesik, antipiretik, anti inflamasi.

Perhatian :
mahkota dewa merupakan produk herbal yang mengandung racun. Makan buah mahkota dewa mentah terutama bijinya sangat tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan bengkak, memar, bahkan mabuk, keracunan dan pingsan. Mahkota dewa merupakan produk herbal yang paling beracun adalah bagian biji. Jika digigit, lidah akan mati rasa, kaku, dan menyebabkan demam. Oleh karena itu penggunaannya masih terbatas.Jadi untuk pengolahan obat atau jamu harus dengan orang yang benar benar mengerti buah mahkota dewa, atau ahli dalam obat herbal.
Mahkota Dewa dalam nama lain : (Makuto Rojo, Makuto Ratu ,Obat Dewa ,Pau (Obat Pusaka) ,Crown of God ,Boh Anggota Dewan )

Saat ini tanaman Mahkota Dewa dirumah masih setinggi 20 cm dan saya tanam di dalam pot. Hemmm... kira2 berapa bulan lagi ya bisa memanfaatkan buahnya.

Comments

Popular posts from this blog

perbedaan kopi arabika dan robusta

Arabika dan Robusta merupakan dua spesies kopi yang berbeda. Perbedaan umum terletak pada rasa, kondisi di mana dua spesies itu tumbuh, dan perbedaan ekonomis. berikut sedikit gambaran keduanya: perbedaan arabika dan robusta Dilihat dari soal rasa, Arabica mempunyai variasi rasa yang lebih beragam, dari rasa manis dan lembut hingga rasa kuat dan tajam. Sebelum disangrai, aromanya seperti blueberry, setelah disangrai, biji kopi Arabica beraroma buah-buahan dan manis, sedangkan Robusta mempunyai variasi rasa netral sampai tajam dan sering dianggap mempunyai rasa seperti gandum. Biji kopi robusta sebelum disangrai beraroma kacang-kacangan. Sayangnya jarang terdapat robusta berkualitas tinggi di pasaran. Selain perbedaan harga biji kopi Arabica yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga biji kopi Robusta, mari kita telusuri kedua jenis kopi ini: Kopi Arabica kopi arabika Kopi arabika (Coffea arabica) tumbuh di daerah dengan ketinggian 700-1700 mdpl, suhu 16-20 °C, beriklim kering tiga bul

BPD AEKI Sulawesi Selatan

BADAN PENGURUS DAERAH SULAWESI SELATAN MASA BHAKTI : 2007-2012 A. PENASEHAT / DEWAN PERTIMBANGAN Jabatan Perusahaan 1 Micha Takdung Ketua Dewan Pertimbangan Fa.Kopi Jaya 2 Litha Brent Wk.Ketua Fa.Litha & Co B. BADAN PENGURUS DAERAH 1 Cornelis P.Patty Ketua PT.Aneka Bumi Kencana 2 Frenky Djamal Wk.Ketua I CV.Kopi Sulawesi 3 Frans Honga Halim Wk.Ketua II CV.Mega Putra Sejahtera KOMP.ORBIN 1 Drs.H.Abd.Rachmat Tjanring,MM Ketua Kompartemen Puskud Hasanuddin 2 Nasrul Sanusi Wk.Ketua Kompartemen PT.Marco Eka Persada KOMP.PROMOSI/PEMASARAN & HUB.L/N 1 Taswin H.Purwardi Ketua Kompartemen CV.Sari Hasil Utama 2 Hendra Litha,ST Wk.Ketua Kompartemen Fa.Kopi Jaya KOMP.PEMB.PRODUKSI/LITBANG & MUTU 1 Ir.Suwardi Ketua Kompartemen PT.Toarco Jaya 2 Hendra Suwiptandy Wk.Ketua PT.Megaputra Sejahtera KOMP.HUKUM & ARBITRASE 1 Paulus L.Sappetaw Ketua Kompartemen CV.Lucky Trad.Coy 2 Rukman Noor Wk.Ketua PT.Sulawesi Agricultural Trad. KOMP.ANGGARAN & KEUANGAN 1 Dichson Ch.Djaruu Ketua Kompa

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, Ekselsa dan robusta secara fisik

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, ekselsa dan robusta secara fisik Salam sahabat kopi.. Saya akan berbagi ilmu yang saya ketahui tentang perbedaan fisik antara biji kopi arabika, liberika, Ekselsa dan robusta diantaranya: Biji arabika secara fisik dapat dilihat dari ukuran, bentuk dan warnanya. Rata-Rata ukuranny kecil, lonjong, Aroma khas ada bau bunga, bau kecut dan warnanya hijau tidak bisa kuning, bijinya berat, lapisan biji tipis, menyerap air banyak Biji Liberika secara fisik besar ukurannya, lonjong lancip, lapisan bijinya tebal dan warna kuning. Biji Ekselsa secara Fisik dapat dilihat dari Ukurannya besar lebih besar dari jenis kopi lainnya. Bentuknya bulat besar mirip dengan Robusta, lapisan bijinya tebal dan warnanya kuning pucat dan tidak berat Biji Robusts secara fisik dapat dilihat dari bentuknya Bulat, ukuran berfareasi ada kecil ada yg besar,lapisan bijinya tebal, tapi biji asli dr pohon asli robusta yang pohonny bukan sambungan rata- rata bijinya besar tidak besar