Skip to main content

PETUNJUK ANTISIPASI La Nina/ El Nino PADA PERKEBUNAN KOPI

PETUNJUK ANTISIPASI La Nina/ El Nino PADA PERKEBUNAN KOPI:
  1. Antisipasi Anomali iklim La Nina:
  1. Pembuatan parit-parit drainase untuk mempercepat pengaturan air
Parit-parit drainase dibuat cukup dalam dan diprioritaskan pada areal-areal kebun yang drainasenya kurang baik agar air genangan tidak lebih dari 6 jam. Diupayakan sampai kedalaman 20 cm dari permukaan tanah tidak jenuh air dengan mengatur ukuran dalam dalam lebar parit drainase.
  1. Pemangkasan tanaman penaung (50 – 100%)
Tanaman penaung dipangkas untuk memberikan cahaya yang cukup memasuki tajuk tanaman pokok agar kelembaban berkurang, sehingga perkembangan hama penyakit dapat ditekan. Pengurangan penaung juga akan mempercepat evaporasi sehingga kebun tidak terlalu lembab. Pemangkasan 50% populasi penaung dilakukan pada awal musim hujan dan 50% sisanya pada pertengahan musim hujan.
  1. Pemangkasan tanaman pokok kopi
Pemangkasan tanaman pokok kopi dilakukan untuk mengurangi kelembaban kebun dan menyediakan cabang-cabang buah pada tahun-tahun berikutnya agar stabilitas produksi tahunan terjaga.
  1. Pengendalian Bubuk  Buah Kopi  secara manual melalui petik bubuk, lelesan buah dan racutan buah. Semua buah hasil petik bubuk, lelesan dan racutan direndam dalam air mendidih selama 5 menit untuk mematikan serangganya.
  2. Pengendalian gulma secara kimiawi/manual untuk menekan kompetisi dengan tanaman pokok.
  3. Penjadwalan penanaman baru dan penyulaman dengan masa ketersediaan air yang panjang
  4. Meningkatkan frekuensi pemupukan anorganik tanpa menambah dosis tahunan. Pemberian pupuk anorganik ditingkatkan dari 2 kali setahun menjadi 3 – 4 kali setahun.
  5. Penyiapan fasilitas pengeringan matahari (penutup terpal) dan/atau pengering mekanis karena berkurangnya lama penyinaran untuk mencegah menurunnya mutu biji.
  1. Antisipasi Anomali iklim  El Nino:
  1. Pembuatan rorak dan pengisian mulsa pada rorak
Rorak dibuat dengan ukuran panjang 100 cm, lebar 30 cm dan dalam 60 cm disamping tanaman pokok pada jarak 70 cm. Rorak diisi dengan bahan organik hasil pangkasan ataupun gulma hasil kesrik dan selanjutnya ditimbun tanah 5-10 cm. Jika tersedia pupuk kandang, rorak sebaiknya juga diisi dengan pupuk kandang. Jumlah rorak adalah 50% dari populasi tanaman.
  1. Pembuatan biopori.
Biopori dibuat dengan bor berdiameter 7,5 cm sampai kedalaman 150 cm dengan jumlah 100% dari populasi tanaman dan selanjutnya diisi dengan kompos  atau pupuk kandang sampai penuh.
  1. Pemeliharaan penaung menjadi lebih gelap dan penambahan populasi penaung pada areal yang penaungnya banyak mati.
Untuk mengurangi sengatan cahaya matahari, menjelang musim kemarau penaung harus dibiarkan agak rimbun, Pada areal yang penaungnya mati dilakukan penyulaman pada awal musim hujan.
  1. Pemberian mulsa
  2. Pemberian mulsa dilakukan pada seluruh areal kebun jika memungkinkan. Tebal mulsa 10-15 cm. Bahan mulsa yang dipakai dapat berupa jerami, rumput atau daun-daun hasil pemangkasan tanaman pokok maupun tanaman penaungnya.
  3. Pengendalian gulma secara kimiawi/manual menjelang musim kemarau
  4. Pengendalian gulma dapat dilakukan secara manual dengan dikesrik atau secara kimiawi menggunakan herbisida sistemik berbahan aktif glifosat (Round Up, Sun Up dll). Jika gulma dominan merupakan gulma berdaun lebar, dapat disemprot herbi kontak (Gramoxone).
  5. Aplikasi pupuk (anorganik)
  6. Untuk meningkatkan ketahanan tanaman kopi terhadap cekaman kekeringan selama musim kemarau dapat dilakukan panambahan dosis pupuk N sebanyak 25% yang diaplikasikan menjelang musim kemarau.

Comments

Popular posts from this blog

perbedaan kopi arabika dan robusta

Arabika dan Robusta merupakan dua spesies kopi yang berbeda. Perbedaan umum terletak pada rasa, kondisi di mana dua spesies itu tumbuh, dan perbedaan ekonomis. berikut sedikit gambaran keduanya: perbedaan arabika dan robusta Dilihat dari soal rasa, Arabica mempunyai variasi rasa yang lebih beragam, dari rasa manis dan lembut hingga rasa kuat dan tajam. Sebelum disangrai, aromanya seperti blueberry, setelah disangrai, biji kopi Arabica beraroma buah-buahan dan manis, sedangkan Robusta mempunyai variasi rasa netral sampai tajam dan sering dianggap mempunyai rasa seperti gandum. Biji kopi robusta sebelum disangrai beraroma kacang-kacangan. Sayangnya jarang terdapat robusta berkualitas tinggi di pasaran. Selain perbedaan harga biji kopi Arabica yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga biji kopi Robusta, mari kita telusuri kedua jenis kopi ini: Kopi Arabica kopi arabika Kopi arabika (Coffea arabica) tumbuh di daerah dengan ketinggian 700-1700 mdpl, suhu 16-20 °C, beriklim kering tiga bul

Semangat Pak Tua Petani Robusta - Tanggamus

“Kalau saja tidak telalu sore datang kesini, aku ajak kalian ke Kebun Kopi saya, nanti saya tunjukan sama kamu, bagaimana kami memperlakukan Kopi untuk menjaga kualitas  pada saat berbuah, terutama rasa dan aromanya setelah kami olah”     Tanggamus adalah nama dari sebuah kabupaten di Lampung yang berhawa sejuk di kaki gunung Tanggamus. Sejak daman dahulu merupakan salah satu sentra perkebunan kopi robusta di Lampung. Pada jaman Belanda dahulu pernah terdapat pabrik pengolahan kopi dan teh di daerah ini, yang sempat beralih fungsi menjadi gudang senjata saat dikuasai oleh jepang, namun saat masa kemerdekaan akhirnya gudang tersebut ludes terbakar oleh perlawanan para pejuang republik Indonesia. Didaerah ini, banyak sekali petani binaan salah satu raksasa industri kopi, teh dan cokelat dari Swiss yang memproduksi kopi sasetan untuk lokal dan produk kopi premium yang di ekspor ke luar negeri. Bapak Junaidi salah satunya, seorang asli Lampung dari Desa Talang Jawa, Kecamatan Pulau Panggun

BPD AEKI Sulawesi Selatan

BADAN PENGURUS DAERAH SULAWESI SELATAN MASA BHAKTI : 2007-2012 A. PENASEHAT / DEWAN PERTIMBANGAN Jabatan Perusahaan 1 Micha Takdung Ketua Dewan Pertimbangan Fa.Kopi Jaya 2 Litha Brent Wk.Ketua Fa.Litha & Co B. BADAN PENGURUS DAERAH 1 Cornelis P.Patty Ketua PT.Aneka Bumi Kencana 2 Frenky Djamal Wk.Ketua I CV.Kopi Sulawesi 3 Frans Honga Halim Wk.Ketua II CV.Mega Putra Sejahtera KOMP.ORBIN 1 Drs.H.Abd.Rachmat Tjanring,MM Ketua Kompartemen Puskud Hasanuddin 2 Nasrul Sanusi Wk.Ketua Kompartemen PT.Marco Eka Persada KOMP.PROMOSI/PEMASARAN & HUB.L/N 1 Taswin H.Purwardi Ketua Kompartemen CV.Sari Hasil Utama 2 Hendra Litha,ST Wk.Ketua Kompartemen Fa.Kopi Jaya KOMP.PEMB.PRODUKSI/LITBANG & MUTU 1 Ir.Suwardi Ketua Kompartemen PT.Toarco Jaya 2 Hendra Suwiptandy Wk.Ketua PT.Megaputra Sejahtera KOMP.HUKUM & ARBITRASE 1 Paulus L.Sappetaw Ketua Kompartemen CV.Lucky Trad.Coy 2 Rukman Noor Wk.Ketua PT.Sulawesi Agricultural Trad. KOMP.ANGGARAN & KEUANGAN 1 Dichson Ch.Djaruu Ketua Kompa