Skip to main content

Berita Politik Humaniora Ekonomi Hiburan Olahraga Lifestyle Wisata Kesehatan Tekno Media Muda Green Lipsus Fiksiana Freez Home Ekonomi Agrobisnis Artikel Agrobisnis Syukri Muhammad Syukri TERVERIFIKASI Jadikan Teman | Kirim Pesan Orang biasa yang ingin memberi sesuatu yang bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon 0inShare Hebat! Pupuk Tanaman Kopi Dari Limbah Cangkangnya

http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2012/07/08/hebat-pupuk-tanaman-kopi-dari-limbah-cangkangnya-475314.html

13416813401138599297

Limbah cangkang kopi yang menggunung di huller (kilang penggilingan kopi). Sebelumnya limbah ini adalah sampah yang merepotkan petani, kini telah diolah menjadi pupuk.

Energi itu tidak pernah habis hanya berubah bentuk, itu kata Hukum Thermodinamika II. Alam menyediakan sumber energi yang demikian banyak, baik energi berbentuk bahan bakar, bahan makanan, termasuk pupuk sebagai sumber hara tanaman. Hebatnya, salah satu sumber pupuk untuk tanaman kopi berasal dari limbah cangkang kopi itu sendiri.

Para petani kopi di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah yang jumlahnya mencapai 62.100 kepala keluarga sudah banyak yang meninggalkan pupuk an-organik (pupuk kimia) yang mahal. Kini, mereka beralih menggunakan pupuk organik yang berasal dari sampah atau limbah cangkang biji kopi (endocarp) itu sendiri. Sampah itu, kini telah mereka ubah menjadi rahmat.

Walaupun mereka menggunakan pupuk organik untuk meningkatkan produksi dan kesuburan tanah, namun mereka tidak terdaftar dalam kelompok petani organik. Sebab, mereka yang tergolong dalam kelompok tani organik adalah mereka yang dibina oleh lembaga penerbit sertifikat organik. Untuk masuk dalam kelompok ini harus membayar biaya inspeksi dan biaya lain-lain.

Bagi Ponirin (50) yang biasa dipanggil Pon, meskipun dia tidak termasuk dalam kelompok tani organik, dia tetap mengelola tanamannya secara organik. Petani yang memiliki sehektar kebun kopi di kawasan Desa Jamur Uluh Simpang Teritit, Kabupaten Bener Meriah telah lama menggunakan limbah cangkang biji kopi sebagai sumber pupuk organiknya.

Hebatnya lagi, walaupun Ponirin tidak bisa baca tulis, tetapi dia mampu mengelola uang hasil penjualan kopi kelompok taninya, milyaran rupiah. Sampai akhirnya, mereka mampu membangun lantai jemur dan huller milik kelompok yang terletak disamping rumah Ponirin.

Lantai jemur dan huller (mesin pemecah cangkang kopi) itu, setiap harinya menghasilkan puluhan kilogram cangkang kopi. Limbah cangkang kopi itu dibiarkan menggunung sampai mencapai atap rumah. Biasanya, limbah cangkang kopi itu dibakar oleh pemilik huller. Namun, setelah mereka mengetahui bahwa kulit cangkang itu sebagai pupuk organik, maka para petani yang merupakan anggota kelompoknya mengambil secara cuma-cuma limbah cangkang kopi itu.


13416814742073848431


Kebun kopi para petani disekitar huller milik Ponirin telah dibubuhi pupuk yang berasal dari limbah cangkang kopi, dari sampah menjadi rahmat.

Buktinya, permukaan kebun kopi petani disekitar rumah Ponirin semuanya diserak dengan limbah cangkang kopi. Tanaman kopi yang makanannya disuplai dari cangkang kopi itu memang terlihat subur-subur dan memiliki buah yang sempurna dan berdaun hijau. Bagi Ponirin, makin banyak yang mengambil limbah cangkang kopi dari hullernya untuk memupuk tanaman kopi, maka produksi kopi kelompok taninya makin meningkat, otomatis kas kelompok terus bertambah.

Kini, pemanfaatan limbah cangkang kopi sebagai pupuk sudah diikuti oleh para petani dari daerah lain. Mereka mengolahnya dengan memberi beberapa zat tambahan, sehingga limbah cangkang kopi menjadi pupuk bokasi. Sejak saat itu, para pemilik huller yang sebelumnya direpotkan oleh limbah cangkang kopi, kini sudah dibersihkan oleh para petani. Terkadang, mereka harus antri untuk mengumpulkan limbah cangkang kopi tersebut. Ternyata, sumber zat hara untuk tanaman kopi berasal dari limbahnya sendiri.

KOMPASIANA.COM

Comments

Popular posts from this blog

perbedaan kopi arabika dan robusta

Arabika dan Robusta merupakan dua spesies kopi yang berbeda. Perbedaan umum terletak pada rasa, kondisi di mana dua spesies itu tumbuh, dan perbedaan ekonomis. berikut sedikit gambaran keduanya: perbedaan arabika dan robusta Dilihat dari soal rasa, Arabica mempunyai variasi rasa yang lebih beragam, dari rasa manis dan lembut hingga rasa kuat dan tajam. Sebelum disangrai, aromanya seperti blueberry, setelah disangrai, biji kopi Arabica beraroma buah-buahan dan manis, sedangkan Robusta mempunyai variasi rasa netral sampai tajam dan sering dianggap mempunyai rasa seperti gandum. Biji kopi robusta sebelum disangrai beraroma kacang-kacangan. Sayangnya jarang terdapat robusta berkualitas tinggi di pasaran. Selain perbedaan harga biji kopi Arabica yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga biji kopi Robusta, mari kita telusuri kedua jenis kopi ini: Kopi Arabica kopi arabika Kopi arabika (Coffea arabica) tumbuh di daerah dengan ketinggian 700-1700 mdpl, suhu 16-20 °C, beriklim kering tiga bul

BPD AEKI Sulawesi Selatan

BADAN PENGURUS DAERAH SULAWESI SELATAN MASA BHAKTI : 2007-2012 A. PENASEHAT / DEWAN PERTIMBANGAN Jabatan Perusahaan 1 Micha Takdung Ketua Dewan Pertimbangan Fa.Kopi Jaya 2 Litha Brent Wk.Ketua Fa.Litha & Co B. BADAN PENGURUS DAERAH 1 Cornelis P.Patty Ketua PT.Aneka Bumi Kencana 2 Frenky Djamal Wk.Ketua I CV.Kopi Sulawesi 3 Frans Honga Halim Wk.Ketua II CV.Mega Putra Sejahtera KOMP.ORBIN 1 Drs.H.Abd.Rachmat Tjanring,MM Ketua Kompartemen Puskud Hasanuddin 2 Nasrul Sanusi Wk.Ketua Kompartemen PT.Marco Eka Persada KOMP.PROMOSI/PEMASARAN & HUB.L/N 1 Taswin H.Purwardi Ketua Kompartemen CV.Sari Hasil Utama 2 Hendra Litha,ST Wk.Ketua Kompartemen Fa.Kopi Jaya KOMP.PEMB.PRODUKSI/LITBANG & MUTU 1 Ir.Suwardi Ketua Kompartemen PT.Toarco Jaya 2 Hendra Suwiptandy Wk.Ketua PT.Megaputra Sejahtera KOMP.HUKUM & ARBITRASE 1 Paulus L.Sappetaw Ketua Kompartemen CV.Lucky Trad.Coy 2 Rukman Noor Wk.Ketua PT.Sulawesi Agricultural Trad. KOMP.ANGGARAN & KEUANGAN 1 Dichson Ch.Djaruu Ketua Kompa

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, Ekselsa dan robusta secara fisik

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, ekselsa dan robusta secara fisik Salam sahabat kopi.. Saya akan berbagi ilmu yang saya ketahui tentang perbedaan fisik antara biji kopi arabika, liberika, Ekselsa dan robusta diantaranya: Biji arabika secara fisik dapat dilihat dari ukuran, bentuk dan warnanya. Rata-Rata ukuranny kecil, lonjong, Aroma khas ada bau bunga, bau kecut dan warnanya hijau tidak bisa kuning, bijinya berat, lapisan biji tipis, menyerap air banyak Biji Liberika secara fisik besar ukurannya, lonjong lancip, lapisan bijinya tebal dan warna kuning. Biji Ekselsa secara Fisik dapat dilihat dari Ukurannya besar lebih besar dari jenis kopi lainnya. Bentuknya bulat besar mirip dengan Robusta, lapisan bijinya tebal dan warnanya kuning pucat dan tidak berat Biji Robusts secara fisik dapat dilihat dari bentuknya Bulat, ukuran berfareasi ada kecil ada yg besar,lapisan bijinya tebal, tapi biji asli dr pohon asli robusta yang pohonny bukan sambungan rata- rata bijinya besar tidak besar