Skip to main content

Pengaturan Pohon Penaung Tanaman Kopi

Pengaturan pohon penaung dilakukan melalui pemangkasan.  Pengaturan pohon penaung bertujuan untuk:
  1. Memberikan cukup cahaya matahari pada tanaman kopi sehingga merangsang pembentukan primordia bunga.  Primordia bunga kopi terbentuk pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau.
  2. Mempermudah peredaran udara dalam pertanaman kopi.  Cabang pohon penaung yang rendah dan rimbun mengakibatkan peredaran udara terhambat.  Peredaran udara penting untuk penyerbukan terutama pada pertanaman kopi Robusta klonal yang menyerbuk silang.
  3. Mengurangi kelembaban udara selama musim hujan.  Kelembaban udara yang tinggi mengakibatkan banyak buah yang gugur (mencapai 20 – 30%).  Berkurangnya kelembaban udara selama musim hujan dapat  mencegah agar pertumbuhan cabang primer tidak lemah.
Pemangkasan bentuk pada pohon penaung tetap diusahakan agar tinggi percabangan pohon penaung 2 kali tinggi pohon kopi yang berfungsi untuk memperlancar peredaran udara pada pertanaman kopi.
Semakin tinggi tanaman kopi, semakin dipertinggi letak percabangan pohon penaung tetapnya.  Untuk mempercepat mencapai ketinggian percabangan pohon penaung tetap yang dikehendaki, cabang-cabang yang tumbuh di bagian bawah harus dipangkas (dibuang).  Pada pertanaman kopi dewasa tinggi perca-bangan pohon penaung tetap berkisar 3,0 – 3,5 m.  Letak cabang penaung harus menyebar agar mahkota melebar sehingga memberi cahaya yang merata pada tanaman kopi.

Pemangkasan pengaturan pohon penaung dilakukan dengan cara pemenggalan dan rempesan.  Pemenggalan dilakukan pada awal musim hujan dengan cara memotong (‘memronggol”) 50% dari jumlah pohon penaung.  Pemenggalan pohon penaung dilakukan berganti-ganti tiap tahunnya, baik secara larikan maupun silangan.  Untuk pertanaman kopi Robusta, pemenggalan penaung sebaiknya dilakukan secara silang untuk mendorong arah angin agar momotong barisan-barisan klon yang berlainan untuk mempermudah terjadinya penyerbukan silang.

Selama musim hujan banyak cabang pohon penaung yang tumbuh.  Cabang-cabang tersebut dirempes (dipotong) pada akhir musim hujan untuk merangsang pembentukan primordia bunga kopi.  Rempesan ditujukan terhadap pohon-pohon yang tidak dipenggal dan pohon yang telah dipenggal pada musim hujan yang pertumbuhan cabang-cabangnya terlalu lebat.

Pada tanaman kopi yang tajuk tanamannya saling menutup sehingga dapat memberikan penaung terhadap tanaman satu sama lain, jumlah pohon penaung dapat diperjarang.  Intensitas penjarangan bergantung pada jenis pohon penaung dan sistem jarak tanam kopi.  Pada jenis penaung lamtoro hasil okulasi (misalnya dengan entres L 2) penjarangan dilakukan sampai perbandingan antara jumlah lamtoro dan kopi 1 : 2 atau 1 : 4, bergantung pertumbuhan pohon penaung dan kondisi tanaman kopi.
Penjarangan pohon penaung dapat dilakukan dengan memotong lamtoro pada ketinggian ± 1 m sehingga dalam keadaan darurat tanaman lamtoro masih bisa ditumbuhkan kembali.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, Ekselsa dan robusta secara fisik

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, ekselsa dan robusta secara fisik Salam sahabat kopi.. Saya akan berbagi ilmu yang saya ketahui tentang perbedaan fisik antara biji kopi arabika, liberika, Ekselsa dan robusta diantaranya: Biji arabika secara fisik dapat dilihat dari ukuran, bentuk dan warnanya. Rata-Rata ukuranny kecil, lonjong, Aroma khas ada bau bunga, bau kecut dan warnanya hijau tidak bisa kuning, bijinya berat, lapisan biji tipis, menyerap air banyak Biji Liberika secara fisik besar ukurannya, lonjong lancip, lapisan bijinya tebal dan warna kuning. Biji Ekselsa secara Fisik dapat dilihat dari Ukurannya besar lebih besar dari jenis kopi lainnya. Bentuknya bulat besar mirip dengan Robusta, lapisan bijinya tebal dan warnanya kuning pucat dan tidak berat Biji Robusts secara fisik dapat dilihat dari bentuknya Bulat, ukuran berfareasi ada kecil ada yg besar,lapisan bijinya tebal, tapi biji asli dr pohon asli robusta yang pohonny bukan sambungan rata- rata bijinya besar tidak besar ...

BPD AEKI Jawa Timur

BADAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR MASA BHAKTI : 2008-2013 A. PENASEHAT / DEWAN PERTIMBANGAN Jabatan Perusahaan 1 Dr.Teguh Wahyudi M,Eng Ketua Dewan Pertimbangan PPKKI 2 Isdarmawan Asrikan Wk.Ketua CV.Lintas Utama 3 Sapta Surya Anggota PT.Yasa Setia 4 Isnandar Lilananda Anggota PT.Bintang Jaya Makmur B. BADAN PENGURUS DAERAH 1 Dr.Hutama Sugandhi Ketua PT.Aneka Coffee Industry 2 Ir.Mudrig Yahmadi Wk.Ketua PT.Citrabuana Tunggal Perkasa 3 Ir.Sugeng Budi Rahardjo Wk.Ketua PTPN XII 4 Hariyanto Wk.Ketua PT.Asal Jaya KOMP.PEMASARAN, PROMOSI & KOPI SPESIALTI 1 Halim Soesilo Ketua Kompartemen PT.Muliasari Permai 2 Drs.Murdiyoto Wk.Ketua Kompartemen KPB Cab.Surabaya 3 Hery Soekojo Anggota PT.Gemilang Sentosa Permai KOMP.PRODUKSI, MUTU & LITBANG 1 Rudy Soekojo Ketua Kompartemen PT.Gemilang Jaya Makmur Abadi 2 Ir.Dudiek Polii Wk.Ketua Kompartemen PTPN XII 3 Daniel Sunartio Anggota CV.Samudra Harapan KOMP.PEMB.INDUSTRI KOPI 1 Ir.Terbit Satrio Pradignyo Ketua Kompartemen PT.Aneka Coffee Indust...

sera serbi kopi

Jual Kopi Bubuk Lebih Untung LIWA, KOMPAS.com - Sebagian petani kopi di Kabupaten Lampung Barat mulai memproduksi kopi bubuk karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian.      "Saya mulai membuat kopi bubuk, walaupun tidak terlalu banyak, tetapi hasil penjualannya lebih menguntungkan," kata petani kopi, Nasir, di Pekon Pagar Dewa, Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, sekitar 282 km sebelah barat Bandarlampung, Senin (16/8/2010).Dia menjelaskan, harga kopi kering kian merosot sehingga mendorong petani mengolahnya menjadi kopi bubuk. "Alasan harga yang membuat petani membuat kopi bubuk, karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian," kata dia lagi.      Ia mengatakan separuh hasil panennya diolah menjadi kopi bubuk, yang dijual ke sejumlah pasar di Lampung. "Bila saya menjual kopi biji, jelas pendapatan saya akan berkurang,"katanya. Menurut dia, hasil penjualan kopi bubuk itu mampu membiayai perawatan tanaman kopi dan ...