Skip to main content

PERTUMBUHAN GENERATIF TANAMAN KOPI

http://dewa-gd.blogspot.com/2012/11/pertumbuhan-generatif-tanaman-kopi.html
 
A. Pembentukan Primordia Bunga
Tanaman kopi berbunga majemuk (inflorensia) yang  tumbuh dari ketiak daun, dan merupakan hasil dari perkembangan mata tunas seri. Mata tunas seri dapat berkembang menjadi tunas vegetatif atau bunga, tergantung dari beberapa faktor, yaitu fotoperiodisitas, intensitas cahaya, temperatur dan kandungan air dalam tanaman serta C/N ratio tanaman.

a. Fotoperiodisitas
Tanaman kopi termasuk tanaman hari pendek (short day plant), yaitu tanaman akan membentuk primordia bunga bila siang hari lebih pendek dari malam hari. Artinya primordia akan terbentuk bilamana lama matahari bersinar kurang dari 12 jam, sebaliknya bila panjang hari lebih dari 14 jam, primordia bunga tidak terbentuk dan mengarah ke pertumbuhan vegetatif. Sedangkan di Indonesia karena terletak di daerah katulistiwa maka perbedaan hari pendek dan hari panjang tidak nampak jelas.
b. Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya yang sedikit karena faktor naungan yang terlalu gelap atau cuaca selalu mendung akan menghambat pembentukan primordia bunga. Sedangkan dalam kenyataan di lapangan pada kebun yang naungannya terlalu gelap jumlah bunga dan buah lebih sedikit dibandingkan dengan kebun yang relatif terang. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kegiatan hormonal yang ada dalam tanaman.
c. Temperatur
Pembentukan primordia bunga yang optimal akan terjadi pada temperatur yang lebih tinggi dari pada temperatur yang dibutuhkan untuk perkembangan vegetatif, yaitu temperatur pada siang hari 30 derajat celcius dan pada malam hari 23 derajat celcius.  Setiap daerah mempunyai temperatur maksimum dan minimum yang berbeda – beda tergantung pada kondisi tempat lahan tanaman kopi. Di daerah Jawa temperatur minimum terjadi pada bulan Juli – Agustus yang bertepatan dengan hari pendek.
d. Kandungan Air dalam Tanaman
Pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman kopi dipengaruhi oleh kandungan air dalam tanaman. Pada kandungan air yang tinggi   terjadi pertumbuhan ke arah pertumbuhan vegetatif, dan pada kandungan air yang rendah terjadi pertumbuhan generatif. Oleh karena itu maka pada saat pembentukan primordia bunga kopi di mulai sejak akhir musim penghujan atau awal musim kemarau.
e. C/N Ratio Tanaman
C/N ratio yang tinggi  akan merangsang pembentukan primordia bunga. Tingginya C/N ratio dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang tinggi dan perlakuan pemangkasan, yaitu membuang cabang dan ranting yang tidak produktif. Oleh karena itu, dengan mengetahui sifat primordia bunga kopi, perlu dilakukan pekerjaan sebagai berikut :
  • Perlu dilakukan pengaturan naungan (rempes naungan) pada naungan yang terlalu gelap, ini dikerjakan sebelum memasuki hari pendek.
  • Pangkasan selektif pada cabang tanaman kopi yang tidak produktif.
BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

B. Pembentukan Buah
Penyerbukan adalah proses jatuhnya tepung sari (pollen) pada kepala putik (stigma). Tanaman kopi robusta merupakan tanaman menyerbuk secara silang (cross pollination) dengan perantara utama oleh angin. Berhasilnya penyerbukan pada tanaman kopi tidak menjamin berhasilnya pembuahan karena adanya kompabilitas dan inkompabilitas.
BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
Buah kopi terbentuk setelah setelah terjadi pembuahan. Untuk pembentukan buah kopi  dikehendaki adanya cuaca yang kering selama 1 – 2 minggu, kemudian disusul oleh adanya hujan yang teratur. Namun dalam kenyataan di lapang  bunga kopi yang terbentuk menjadi buah rata – rata 35 – 50 %. Gugur buah sangat menentukan besarnya prosentase terbentuknya buah  hingga dapat di panen. Faktor – faktor yang mempengaruhi gugur buah kopi antar lain :
  • Buah gugur karena karena tidak mempunyai kantong embrio yang sempurna.
  • Tidak adanya pembuahan.
  • Faktor fisiologis.
  • Serangan cendawan Corticium koleroga dan Colletroticum coffeanum.
BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, Ekselsa dan robusta secara fisik

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, ekselsa dan robusta secara fisik Salam sahabat kopi.. Saya akan berbagi ilmu yang saya ketahui tentang perbedaan fisik antara biji kopi arabika, liberika, Ekselsa dan robusta diantaranya: Biji arabika secara fisik dapat dilihat dari ukuran, bentuk dan warnanya. Rata-Rata ukuranny kecil, lonjong, Aroma khas ada bau bunga, bau kecut dan warnanya hijau tidak bisa kuning, bijinya berat, lapisan biji tipis, menyerap air banyak Biji Liberika secara fisik besar ukurannya, lonjong lancip, lapisan bijinya tebal dan warna kuning. Biji Ekselsa secara Fisik dapat dilihat dari Ukurannya besar lebih besar dari jenis kopi lainnya. Bentuknya bulat besar mirip dengan Robusta, lapisan bijinya tebal dan warnanya kuning pucat dan tidak berat Biji Robusts secara fisik dapat dilihat dari bentuknya Bulat, ukuran berfareasi ada kecil ada yg besar,lapisan bijinya tebal, tapi biji asli dr pohon asli robusta yang pohonny bukan sambungan rata- rata bijinya besar tidak besar ...

BPD AEKI Jawa Timur

BADAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR MASA BHAKTI : 2008-2013 A. PENASEHAT / DEWAN PERTIMBANGAN Jabatan Perusahaan 1 Dr.Teguh Wahyudi M,Eng Ketua Dewan Pertimbangan PPKKI 2 Isdarmawan Asrikan Wk.Ketua CV.Lintas Utama 3 Sapta Surya Anggota PT.Yasa Setia 4 Isnandar Lilananda Anggota PT.Bintang Jaya Makmur B. BADAN PENGURUS DAERAH 1 Dr.Hutama Sugandhi Ketua PT.Aneka Coffee Industry 2 Ir.Mudrig Yahmadi Wk.Ketua PT.Citrabuana Tunggal Perkasa 3 Ir.Sugeng Budi Rahardjo Wk.Ketua PTPN XII 4 Hariyanto Wk.Ketua PT.Asal Jaya KOMP.PEMASARAN, PROMOSI & KOPI SPESIALTI 1 Halim Soesilo Ketua Kompartemen PT.Muliasari Permai 2 Drs.Murdiyoto Wk.Ketua Kompartemen KPB Cab.Surabaya 3 Hery Soekojo Anggota PT.Gemilang Sentosa Permai KOMP.PRODUKSI, MUTU & LITBANG 1 Rudy Soekojo Ketua Kompartemen PT.Gemilang Jaya Makmur Abadi 2 Ir.Dudiek Polii Wk.Ketua Kompartemen PTPN XII 3 Daniel Sunartio Anggota CV.Samudra Harapan KOMP.PEMB.INDUSTRI KOPI 1 Ir.Terbit Satrio Pradignyo Ketua Kompartemen PT.Aneka Coffee Indust...

sera serbi kopi

Jual Kopi Bubuk Lebih Untung LIWA, KOMPAS.com - Sebagian petani kopi di Kabupaten Lampung Barat mulai memproduksi kopi bubuk karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian.      "Saya mulai membuat kopi bubuk, walaupun tidak terlalu banyak, tetapi hasil penjualannya lebih menguntungkan," kata petani kopi, Nasir, di Pekon Pagar Dewa, Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, sekitar 282 km sebelah barat Bandarlampung, Senin (16/8/2010).Dia menjelaskan, harga kopi kering kian merosot sehingga mendorong petani mengolahnya menjadi kopi bubuk. "Alasan harga yang membuat petani membuat kopi bubuk, karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian," kata dia lagi.      Ia mengatakan separuh hasil panennya diolah menjadi kopi bubuk, yang dijual ke sejumlah pasar di Lampung. "Bila saya menjual kopi biji, jelas pendapatan saya akan berkurang,"katanya. Menurut dia, hasil penjualan kopi bubuk itu mampu membiayai perawatan tanaman kopi dan ...