Skip to main content

Vietnam Ternyata tak Miliki Starbucks

HO CHI MINH, (PRLM).-Banyak orang yang tidak tahu, Vietnam yang sekarang berubah menjadi negera terbuka i tu, ternyata selama ini tidak memiliki Starbucks.
Dilaporkan, perusahaan kedai kopi dunia ini baru akan masuk bulan depan dengan kedai pertama didirikan di Ho Chi Minh.
Vietnam dinilai sebagai pangsa pasar menggiurkan karena penduduknya suka sekali minum kopi. Vietnam tercatat sebagai negara pengekspor kopi terbesar kedua dunia setelah Brazil.
Seperti dilaporkan AP yang dikutip Yahoo News, Senin (7/1), berbeda dengan negara Asia Tenggara lainnya yang warganya suka minum teh, rakyat Vietnam justru suka minum kopi. Ini memang ada kaitan dengan pengaruh Prancis yang selama puluhan tahun pernah menjajah negara itu.
Saat "PRLM" bekunjung ke sana beberapa waktu lalu, kafe penjual kopi bertebaran di mana-mana. Kopi Vietnam memang sangat terkenal dan harganya murah, sekitar 20.000 dong (Rp 9.000).
Dalam laporan AP, harganya percangkir Rp 7.500. Ini bisa lebih murah lagi jika membeli di kafe-kafe di daerah pinggiran. (A-133/A-89)****

HO CHI MINH, (PRLM).-Terkait dengan rencana pembukaan gerai Starbucks pertama di Vietnam, banyak kalangan pesimistis, perusahaan kedai kopi ternama dunia itu akan laku di sana.
Soalnya harga Starbuck bisa 10 kali lipat dari harga kopi lokal. Sementara kualitas dan rasa kopi Vietnam bisa jadi lebih nikmat daripada kopi buatan perusahaan ternama AS tersebut. Namun, perusahaan asal Amerika itu tetap optimis akan berhasil merebut hati para penggemar kopi Vietnam.
"Starbucks bukan sekedar kopi, tetapi suatu konsep layanan makan," kata Direktur Starbucks Asia-Pasifik, Jinlong Wang seperti dilaporkan Yahoo News, Senin (7/1). (A-133/A-89)***

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, Ekselsa dan robusta secara fisik

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, ekselsa dan robusta secara fisik Salam sahabat kopi.. Saya akan berbagi ilmu yang saya ketahui tentang perbedaan fisik antara biji kopi arabika, liberika, Ekselsa dan robusta diantaranya: Biji arabika secara fisik dapat dilihat dari ukuran, bentuk dan warnanya. Rata-Rata ukuranny kecil, lonjong, Aroma khas ada bau bunga, bau kecut dan warnanya hijau tidak bisa kuning, bijinya berat, lapisan biji tipis, menyerap air banyak Biji Liberika secara fisik besar ukurannya, lonjong lancip, lapisan bijinya tebal dan warna kuning. Biji Ekselsa secara Fisik dapat dilihat dari Ukurannya besar lebih besar dari jenis kopi lainnya. Bentuknya bulat besar mirip dengan Robusta, lapisan bijinya tebal dan warnanya kuning pucat dan tidak berat Biji Robusts secara fisik dapat dilihat dari bentuknya Bulat, ukuran berfareasi ada kecil ada yg besar,lapisan bijinya tebal, tapi biji asli dr pohon asli robusta yang pohonny bukan sambungan rata- rata bijinya besar tidak besar ...

BPD AEKI Jawa Timur

BADAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR MASA BHAKTI : 2008-2013 A. PENASEHAT / DEWAN PERTIMBANGAN Jabatan Perusahaan 1 Dr.Teguh Wahyudi M,Eng Ketua Dewan Pertimbangan PPKKI 2 Isdarmawan Asrikan Wk.Ketua CV.Lintas Utama 3 Sapta Surya Anggota PT.Yasa Setia 4 Isnandar Lilananda Anggota PT.Bintang Jaya Makmur B. BADAN PENGURUS DAERAH 1 Dr.Hutama Sugandhi Ketua PT.Aneka Coffee Industry 2 Ir.Mudrig Yahmadi Wk.Ketua PT.Citrabuana Tunggal Perkasa 3 Ir.Sugeng Budi Rahardjo Wk.Ketua PTPN XII 4 Hariyanto Wk.Ketua PT.Asal Jaya KOMP.PEMASARAN, PROMOSI & KOPI SPESIALTI 1 Halim Soesilo Ketua Kompartemen PT.Muliasari Permai 2 Drs.Murdiyoto Wk.Ketua Kompartemen KPB Cab.Surabaya 3 Hery Soekojo Anggota PT.Gemilang Sentosa Permai KOMP.PRODUKSI, MUTU & LITBANG 1 Rudy Soekojo Ketua Kompartemen PT.Gemilang Jaya Makmur Abadi 2 Ir.Dudiek Polii Wk.Ketua Kompartemen PTPN XII 3 Daniel Sunartio Anggota CV.Samudra Harapan KOMP.PEMB.INDUSTRI KOPI 1 Ir.Terbit Satrio Pradignyo Ketua Kompartemen PT.Aneka Coffee Indust...

sera serbi kopi

Jual Kopi Bubuk Lebih Untung LIWA, KOMPAS.com - Sebagian petani kopi di Kabupaten Lampung Barat mulai memproduksi kopi bubuk karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian.      "Saya mulai membuat kopi bubuk, walaupun tidak terlalu banyak, tetapi hasil penjualannya lebih menguntungkan," kata petani kopi, Nasir, di Pekon Pagar Dewa, Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, sekitar 282 km sebelah barat Bandarlampung, Senin (16/8/2010).Dia menjelaskan, harga kopi kering kian merosot sehingga mendorong petani mengolahnya menjadi kopi bubuk. "Alasan harga yang membuat petani membuat kopi bubuk, karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian," kata dia lagi.      Ia mengatakan separuh hasil panennya diolah menjadi kopi bubuk, yang dijual ke sejumlah pasar di Lampung. "Bila saya menjual kopi biji, jelas pendapatan saya akan berkurang,"katanya. Menurut dia, hasil penjualan kopi bubuk itu mampu membiayai perawatan tanaman kopi dan ...