Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta masyarakat untuk senantiasa menjaga kelestarian hutan. Apalagi saat ini ada sekitar 1.353 desa di Jawa Barat berada di sekitar kawasan hutan. Tentunya pengelolaan hutan bersama masyarakat atau PHBM dilakukan melalui wadah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Melalui PHBM, maka eksistensi masyarakat sebagai bagian utuh dari kawasan hutan tetap terjaga harmonis.
Akhirnya, kata Gubernur, diharapkan kelestarian hutan akan berdampak pada kemajuan perekonomian desa sekitar kawasan hutan. Hutan tetap hijau dan masyarakat pun bisa mengambil manfaatnya secara ekonorni dan berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian hutan.
“Dengan PHBM masyarakat diarahkan memiliki kesadaran tentang pentingnya pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Partisipasi masyarakat dalam program PHBM diharapkan dapat meningkatkan taraf perekonomian desa sekitar hutan melalui LMDH,” ujar Heryawan usai Panen Raya Kopi bersama masyarakat di Desa Kramat Wangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut, Selasa (28/6).
Untuk mencapai hal itu, lanjut gubernur, salah satunya dengan budaya menanam pohon kopi yang saat ini dilakukan masyarakat sekitar hutan di Kabupaten Garut. Dan Alhamdulillah saat ini hampir 99 persen desa sekitar hutan sudah membentuk LMDH.
Menurut Kepala Unit III Perum Perhutani Jabar-Banten Bambang Setiabudhi, jika sebelum tahun 2001 tingkat keberhasilan tanaman hanya rata-rata 80 persen. Namun dalam kurun waktu 2001-2004 tingkat keberhasilan tanaman yang dikelola masyarakat dalam program PHBM sudah mencapai rata-rata 92 persen. Dan terus meningkat pada kurun 2005-2009 dengan tingkat keberhasilan mencapai 96%.
“Dampak PHBM mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tentunya manfaat ekonomi yang dihasilkan dari kegiatan panen. Dan kegiatan PHBM juga memberikan kontribusi pada ketahanan pangan di Jawa Barat,” papar Bambang.
Khusus tanaman kopi, menurut Bambang, sejak digulirkan tahun 2002 hingga kini, Perum Perhutani dan LMDH telah menanam kopi seluas 7.921 hektar lebih. Lahan kopi seluas itu dikelola oleh 225 LMDH dengan melibatkan sekitar 12.109 orang penggarap. Rata-rata panen kopi mencapai 0,5 kg per pohon.
Nama Media : HARIAN NERACA
Tanggal : Kamis, 30 Juni 2011, Hal. 9
Penulis : Nur
TONE : POSITIVE
- See more at: http://perumperhutani.com/2011/06/pengelolaan-hutan-di-jawa-barat-harus-ditingkatkan/#sthash.bY000Voi.dpuf
Akhirnya, kata Gubernur, diharapkan kelestarian hutan akan berdampak pada kemajuan perekonomian desa sekitar kawasan hutan. Hutan tetap hijau dan masyarakat pun bisa mengambil manfaatnya secara ekonorni dan berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian hutan.
“Dengan PHBM masyarakat diarahkan memiliki kesadaran tentang pentingnya pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Partisipasi masyarakat dalam program PHBM diharapkan dapat meningkatkan taraf perekonomian desa sekitar hutan melalui LMDH,” ujar Heryawan usai Panen Raya Kopi bersama masyarakat di Desa Kramat Wangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut, Selasa (28/6).
Untuk mencapai hal itu, lanjut gubernur, salah satunya dengan budaya menanam pohon kopi yang saat ini dilakukan masyarakat sekitar hutan di Kabupaten Garut. Dan Alhamdulillah saat ini hampir 99 persen desa sekitar hutan sudah membentuk LMDH.
Menurut Kepala Unit III Perum Perhutani Jabar-Banten Bambang Setiabudhi, jika sebelum tahun 2001 tingkat keberhasilan tanaman hanya rata-rata 80 persen. Namun dalam kurun waktu 2001-2004 tingkat keberhasilan tanaman yang dikelola masyarakat dalam program PHBM sudah mencapai rata-rata 92 persen. Dan terus meningkat pada kurun 2005-2009 dengan tingkat keberhasilan mencapai 96%.
“Dampak PHBM mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tentunya manfaat ekonomi yang dihasilkan dari kegiatan panen. Dan kegiatan PHBM juga memberikan kontribusi pada ketahanan pangan di Jawa Barat,” papar Bambang.
Khusus tanaman kopi, menurut Bambang, sejak digulirkan tahun 2002 hingga kini, Perum Perhutani dan LMDH telah menanam kopi seluas 7.921 hektar lebih. Lahan kopi seluas itu dikelola oleh 225 LMDH dengan melibatkan sekitar 12.109 orang penggarap. Rata-rata panen kopi mencapai 0,5 kg per pohon.
Nama Media : HARIAN NERACA
Tanggal : Kamis, 30 Juni 2011, Hal. 9
Penulis : Nur
TONE : POSITIVE
- See more at: http://perumperhutani.com/2011/06/pengelolaan-hutan-di-jawa-barat-harus-ditingkatkan/#sthash.bY000Voi.dpuf
Comments
Post a Comment