Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menargetkan tahun ini lima dari enam gudang yang dibangun di Lampung segera beroperasi untuk mendukung sistem resi gudang (SRG). Menurut Natalius Nainggolan, Kepala Bagian Pengawasan Bappebti, SRG mampu meningkatkan kesejahteraan petani dengan penerapan sistem tunda jual.
"Jadi, harga komoditas pertanian tidak jatuh saat panen raya, karena ada badan penyangga harga komoditas," kata Natalius pada sosialisasi SRG bagi pengusaha komoditas di Bandar Lampung, Selasa (26-3) sore.
Provinsi Lampung termasuk salah satu daerah yang memperoleh dana alokasi khusus (DAK) untuk pelaksanaan SRG dan merupakan yang terbanyak di Sumatera Di Lampung terdapat enam kabupaten penerima DAK Resi Gudang, yaitu Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Tanggamus, Tulangbawang, dan Lampung Barat. Khusus Lampung Barat, pembangunannya baru dimulai tahun 2013.
"Setelah gudang ini selesai, tahun ini juga akan kami serahkan ke pemerintah kabupaten masing-masing, untuk dimanfaatkan dalam mendukung ketahanan pangan di daerah masing-masing," kata Natalius.
Resi gudang (warehouse receipt), kata Natalius, adalah dokumen bukti kepemilikan barang yang disimpan di suatu gudang terdaftar secara khusus yang diterbitkan pengelola gudang sesuai UU No. 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang. Di Lampung, komoditas yang dapat masuk RSG yakni padi, kopi, jagung, dan kakao. "Memang sejak RSG berlaku, komoditas padi masih mendominasi dan trennya naik terus," kata Natalius.
Untuk memanfaatkan RSG tersebut, kata Natalius, pemerintah kabupaten yang mendapat gudang dapat mengajukan proposal pemanfaatan. Menurut dia, hingga kini, baru Lampung Timur yang mengajukan proposal ke Bappebti. "Sebenarnya, pemetaan komoditas itu sudah ada, karena berdasarkan komoditas itu pemerintah pusat membangun gudang untuk mendukung SRG di masing-masing wilayah," kata Natalius.
Dia berharap Lampung dapat menjadi daerah yang juga merasakan manfaat keberadaan SRG. "Kan sayang, dana alokasi dana dari pemerintah pusat untuk enam kabupaten mempercepatn penerapan Sistem Resi Gudang di Lampung tak dapat dimanfaatkan optimal," kata dia.
Menurut dia, Lampung menjadi provinsi terbanyak di Sumatera yang mendapat DAK SRG. Saat ini, di Indonesia, lokasi SRG berada di 18 daerah, gudang terbanyak berada di Provinsi Jawa Timur yakni sebanyak 18 gudang dan Jawa Barat sebanyak 10 gudang. SRG bermanfaat untuk memantau ketersediaan stok komoditas baik daerah maupun nasional, menjaga kesetabilan harga, dan mendorong terciptanya lapangan kerja daerah. "Pemerintah pusat tentu punya alasan mengapa Lampung yang paling banyak mendapat DAK RSG, karena Lampung merupakan salah satu penyangga pangan nasional," kata Natalius. (MIN/l-2)
"Jadi, harga komoditas pertanian tidak jatuh saat panen raya, karena ada badan penyangga harga komoditas," kata Natalius pada sosialisasi SRG bagi pengusaha komoditas di Bandar Lampung, Selasa (26-3) sore.
Provinsi Lampung termasuk salah satu daerah yang memperoleh dana alokasi khusus (DAK) untuk pelaksanaan SRG dan merupakan yang terbanyak di Sumatera Di Lampung terdapat enam kabupaten penerima DAK Resi Gudang, yaitu Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Tanggamus, Tulangbawang, dan Lampung Barat. Khusus Lampung Barat, pembangunannya baru dimulai tahun 2013.
"Setelah gudang ini selesai, tahun ini juga akan kami serahkan ke pemerintah kabupaten masing-masing, untuk dimanfaatkan dalam mendukung ketahanan pangan di daerah masing-masing," kata Natalius.
Resi gudang (warehouse receipt), kata Natalius, adalah dokumen bukti kepemilikan barang yang disimpan di suatu gudang terdaftar secara khusus yang diterbitkan pengelola gudang sesuai UU No. 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang. Di Lampung, komoditas yang dapat masuk RSG yakni padi, kopi, jagung, dan kakao. "Memang sejak RSG berlaku, komoditas padi masih mendominasi dan trennya naik terus," kata Natalius.
Untuk memanfaatkan RSG tersebut, kata Natalius, pemerintah kabupaten yang mendapat gudang dapat mengajukan proposal pemanfaatan. Menurut dia, hingga kini, baru Lampung Timur yang mengajukan proposal ke Bappebti. "Sebenarnya, pemetaan komoditas itu sudah ada, karena berdasarkan komoditas itu pemerintah pusat membangun gudang untuk mendukung SRG di masing-masing wilayah," kata Natalius.
Dia berharap Lampung dapat menjadi daerah yang juga merasakan manfaat keberadaan SRG. "Kan sayang, dana alokasi dana dari pemerintah pusat untuk enam kabupaten mempercepatn penerapan Sistem Resi Gudang di Lampung tak dapat dimanfaatkan optimal," kata dia.
Menurut dia, Lampung menjadi provinsi terbanyak di Sumatera yang mendapat DAK SRG. Saat ini, di Indonesia, lokasi SRG berada di 18 daerah, gudang terbanyak berada di Provinsi Jawa Timur yakni sebanyak 18 gudang dan Jawa Barat sebanyak 10 gudang. SRG bermanfaat untuk memantau ketersediaan stok komoditas baik daerah maupun nasional, menjaga kesetabilan harga, dan mendorong terciptanya lapangan kerja daerah. "Pemerintah pusat tentu punya alasan mengapa Lampung yang paling banyak mendapat DAK RSG, karena Lampung merupakan salah satu penyangga pangan nasional," kata Natalius. (MIN/l-2)
Comments
Post a Comment