January 22, 2013
liputanBISNIS (JAKARTA) – Curah hujan yang tinggi dikhawatirkan mengganggu produksi kopi nasional pada musim panen kedua yang jatuh bulan Maret 2013 dan menurunkan target hingga akhir tahun.
“Dengan intensitas hujan yang cukup tinggi, membuat produksi kopi nasional menjadi terganggu. Diperkirakan target produksi kopi nasional hingga akhir tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu sebesar 720.000 ton,” kata Ketua Kompartemen Speciality Coffee Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Pranoto Soenarto di Jakarta, Selasa (22/1/2013).
Beberapa tantangan yang akan dihadapi pada 2013, menurut Pranoto, karena permainan harga di bursa komoditas New York dan permintaan kopi dunia terus naik akan tetapi tidak diiringi dengan suplai yang memadai.
“Di pasar dunia, kopi jenis Arabica mengalami penurunan suplai hingga minus 4%-5%, sementara kopi jenis robusta mengalami surplus pasokan sekitar 4%-5%. Walaupun kopi jenis robusta mengalami surplus, kopi tersebut tidak dapat bertahan lama dengan semakin tingginya permintaan dunia terhadap jenis kopi tersebut,” paparnya.
Pranoto menambahkan, produsen kopi juga dihadapkan pada kendala pemalsuan kopi luwak.
“Saat ini, beberapa negara melakukan tindakan pemalsuan enzim luwak. Hal ini sangat merugikan produsen kopi luwak,” tandasnya.[int/winsah]
Comments
Post a Comment