Amerika Serikat merupakan salah satu negara tujuan utama ekspor kopi spesial (Specialty coffee) Indonesia. Kopi dengan cita rasa khas dari daerah tertentu di Indonesia dan cukup terkenal di dunia itu antara lain kopi Takengon Aceh, kopi Mandailing Sumatera Utara, kopi Toraja Sulawesi Selatan, kopi Kintamani Bali, kopi Bajawa Flores, kopi Baliem Papua, dan kopi Luwak Jawa.
Hal tersebut diungkap oleh Wakil Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), Pranoto Soenarto saat berlangsungnya kontes Kopi Spesial Indonesia di Kuta Bali, Senin ( 22/10/12).
Menurut Pranoto, dari 180.000 ton per tahun ekspor specialty coffee Indonesia, 20 persennya di ekspor ke Amerika Serikat.
Hal tersebut diungkap oleh Wakil Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), Pranoto Soenarto saat berlangsungnya kontes Kopi Spesial Indonesia di Kuta Bali, Senin ( 22/10/12).
Menurut Pranoto, dari 180.000 ton per tahun ekspor specialty coffee Indonesia, 20 persennya di ekspor ke Amerika Serikat.
Sedangkan negara lain yang menjadi tujuan ekspor kopi spesial Indonesia adalah Australia, Jepang dan Jerman.
Specialty coffee Indonesia sangat diminati karena bercita rasa khas Indonesia seperti rasa rempah-rempah, dimana rasa rempah-rempahnya berasal dari penyerbukan bunga kopi. Hal itu terjadi karena sebagian besar perkebunan kopi di Indonesia berdekatan dengan kebun rempah-rempah.
“yang pasti rasanya rempah-rempah, macam-macam bunga dari kopi kita itu berasal dari masing-masing tempat memiliki varian yang berbeda-beda. Rasanya sangat nikmat karena ditentukan dari kultur tanah, ketinggian dan banyaknya gunung berapi di Indonesia,” papar Pranoto Soenarto.
Secara umum hampir 100 persen produksi kopi arabika Indonesia adalah jenis specialty coffee dan harganya 5 kali lebih tinggi dari kopi robusta. Saat ini harga rata-rata specialty coffee antara 8-11 dolar per kilogram.
Sementara itu, Komisaris Utama PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, Delima Azhari mengemukakan kepada Jia Xiang Hometown bahwa tantangan terbesar dalam mengembangkan kopi spesial Indonesia adalah peningkatan produksinya. Sekarang produksi kopi spesial Indonesia sangat rendah yaitu sekitar 0,7 ton per hektar per tahun. Padahal jika produksi dikembangkan dengan optimal bisa mencapai 1 ton per hektar per tahun.
Selain itu tantangan dalam mengembangkan specialty coffee Indonesia adalah menjaga kualitas karena kopi spesial yang tumbuh di kawasan tertentu tidak dapat berkembang maksimal bila ditanam di kawasan berbeda.
Kasubdit Promosi Luar Negeri Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian, Nyoman Widhi Adnyana mengatakan bahwa selama ini hampir 90 persen perkebunan kopi di Indonesia masih dikelola dalam bentuk perkebunan skala kecil dan pengetahuan petani tentang specialty coffee juga masih terbatas.
Indonesia saat ini menjadi penghasil kopi terbesar ketiga setelah Brasil, dan Vietnam . Total produksi kopi di Indonesia pertahun rata-rata 700.000 ton dan volume ekspor per tahun mencapai 400.000 ton.
Tahun ini ekspor kopi Indonesia ditargetkan 1,2 miliar dolar AS dengan volume produksi keseluruhan kopi robusta dan arabika sekitar 900 ribu ton. [JX/Dearna]
Comments
Post a Comment