liputanBISNIS (JAKARTA) – Minimnya pengembangan lahan menjadi salah satu kendala penambahan investasi kopi di Indonesia dan komoditas tersebut menjadi sumber penghasil devisa negara.
“Untuk tahun ini, para produsen kopi pesimistis untuk menambah investasi karena kurangnya lahan yang menjadi perebutan di komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, kakao, dan gula,” kata Ketua Kompartemen Speciality Coffee Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Pranoto Soenarto di Jakarta, Selasa (22/1/2013).
Pelaku usaha kopi, menurut Pranoto, mengusulkan untuk menambah pengembangan kebun kopi di daerah-daerah tertentu seperti Sulawesi, Jawa, dan Sumatera.
“Kebun kopi yang ada saat ini untuk jenis robusta berada di daerah Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan NTB. Sementara kopi jenis arabica dikembangkan di daerah Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jayapura,” paparnya.
Pemerintah menargetkan produksi kopi tahun ini naik 16% menjadi 763.000 ton dibanding 2012 sebesar 657.138 ton.
Realisasi produksi kopi nasional tahun lalu memang lebih rendah dari target yang ditetapkan karena faktor cuaca.[int/winsah]
Comments
Post a Comment