“Kalau saja tidak telalu sore datang kesini, aku ajak kalian ke Kebun Kopi saya, nanti saya tunjukan sama kamu, bagaimana kami memperlakukan Kopi untuk menjaga kualitas pada saat berbuah, terutama rasa dan aromanya setelah kami olah”
Tanggamus adalah nama dari sebuah kabupaten di Lampung yang berhawa sejuk di kaki gunung Tanggamus. Sejak daman dahulu merupakan salah satu sentra perkebunan kopi robusta di Lampung. Pada jaman Belanda dahulu pernah terdapat pabrik pengolahan kopi dan teh di daerah ini, yang sempat beralih fungsi menjadi gudang senjata saat dikuasai oleh jepang, namun saat masa kemerdekaan akhirnya gudang tersebut ludes terbakar oleh perlawanan para pejuang republik Indonesia. Didaerah ini, banyak sekali petani binaan salah satu raksasa industri kopi, teh dan cokelat dari Swiss yang memproduksi kopi sasetan untuk lokal dan produk kopi premium yang di ekspor ke luar negeri.
Bapak Junaidi salah satunya, seorang asli Lampung dari Desa Talang Jawa, Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus, begitu bersemangat berbagi cerita menjadi petani kopi lebih dari 40 tahun. Beliau memiliki kebun kopi pribadi sekitar 4 Ha yang dikelola secara tradisional beserta ke 4 anaknya. Menurut penturan Pak Junaidi, beliau menanam 2 jenis kopi Robusta yakni Robusta lokal Tanggamus dengan karakteristik buah dan batang kopi besar , warna cenderung kekuningan. Sedangkan jenis kopi dari peninggalan Belanda mempunyai karakteristik buah kopi lebih kecil, batang kopi lebih halus dan bji kopi berwarna kehijauan. Hasil produksi kebun Pak Junaidi rata-rata 6 ton per Ha, yang dipanen antara bulan Maret hingga Mei. Semua hasil panen akan dikeringkan dengan penjemuran manual dengan memanfaatkan pelataran sekitar rumahnya. Setelah kering maka kopi akan dibawa ke tempat penggilingan (istilahnya ; mesin selep), untuk memisahkan kulit kopi dari buahnya menjadi biji kopi murni (green bean). Biji kopi siap dijual, atau akan ditimbun untuk sementara waktu disesuaikan dengan kebutuhan dari pada anggota keluarga.
Sayang waktu terus berputar dan jam dinding menunjuk pukul 17.27 WIB, gelas-gelas kopi sudah mengering. Tak terasa hampir 4 jam lamanya kita berbincang masih terasa kurang, namun apa boleh dikata Team Ekspedisi Kopi Indonesia harus undur diri untuk melanjutkan perjalanan ke daerah Lampung Selatan. Pada akhirnya pada saat berpamitan, Pak Junaidi bergegas masuk kedalam gudang, dibantu anaknya yang sulung (Mas Warham) untuk mengambil 2 karung yang berisi kopi hasil dari kebun, menawarkan kepada team Ekspedisi Kopi Indonesia untuk memilih kopi mana dan berapa banyak akan membawa kopi sebagai oleh-oleh dari Tanggamus.
Sontak Team Ekspedisi Kopi Indonesia sedikit crengas-crenges (ungkapan gembira), dan tanpa rasa canggung menyebut 20kg untuk kami bawa ke Jakarta.
Beliau dengan enteng memenuhi permintaan kami, dan berucap “hanya dengan syarat :
Jika nanti kita diberi umur panjang dan kesehatan, pada bulan antara Maret hingga Mei, kalian harus main ke sini lagi, karena bulan itu adalah musim panen kopi, nanti kami ajak kalian kekebun kopi untuk bersama kami memanen kopi, bermalam dikebun kami hingga penjemuran akan kami ajak kalian semua, sehingga kamu dapat merasakan bagaimana proses kopi itu terbuat dan saya yakin kalian akan senang sebagai pengalaman kamu terlebih untuk mengenang daerah Tanggamus ini. Kami juga sebagai petani kopi kecil merasa senang dan berterimakasih sama kalian, sudah mau datang dari jauh ke rumah kami, bertanya mengenai kopi dan kegiatan masyaraka daerah ini, khususnya mengenal Tanggamus sebagai penghasil kopi dari Lampung, karena kami sendiri sangat jarang bertukar pikir seperti ini, karena saya sibuk dikebun saja (hahahaha …..; suasana gembira). “
Dan satu lagi ; saya sebenernya kecewa dengan kamu semua ….
“Musim panen kopi sekarang sudah lewat dan kalau saja kamu tidak telalu sore datang kesini, aku ajak kalian ke Kebun Kopi saya, nanti saya tunjukan sama kamu, bagaimana kami memperlakukan Kopi untuk menjaga kualitas pada saat berbuah, terutama rasa dan aromanya setelah kami olah”
---------------------------------------------------
Haaa… haaa… !!! selalu ada kejutan disetiap cangkir kopi, cerita, persahabatan, dan keluarga… dan yang jelas 20kg biji kopi dari Tangamus siap diumpan ke Jakarta.
Jadi….bergegaslah seduh secangkir kopimu, satukan rasa, hangatkan suasana, ikuti aromanya untuk berbagi cerita tentang Indonesia . . .
------------------- 000 ----------------------
Talang Jawa, Tanggamus 03102016
#EkspedisiKopiIndonesia
"Berbagi Cerita, Rasa dan Aroma Indonesia"
Comments
Post a Comment