Skip to main content

KOPI LUWAK


Hai…hai….
Buat para coffee lover pasti tau kan dengan kopi yang satu ini.
KOPI LUWAK
Dari namanya aja kita udah tau, kalo kopi yang satu ini berasal dari kotoran luwak. Hehe, tunggu dulu walaupun terkesan jorok (kok dari kotoran sih..), tapi kelezatan kopi yang satu ini udah ngga perlu diraguin lagi. Sebenarnya, seperti apa sih kopi ini? Dan mungkin Kopi Luwak merupakan jenis kopi paling aneh di Indonbesia atau bahkan didunia. Mengapa?

Karena prose’s pemetikan biji kopi Luwak sangat berbeda jauh dengan kopi-kopi lain. Kopi pada umumnya dipanen terlebih dulu kemudian bijinya dipetik bila sudah matang. Sedangkan pada proses pemetikan kopi Luwak, adalah ketika biji kopi yang telah matang yang kemudian dengan sengaja disajikan untuk makanan Luwak(musang/civet). Setelah itu petani kopi menunggu para Luwak tersebut membuang kotoran.Nah, biji kopi yang keluar bersama kotoran Luwak tersebutlah yang kemudian diproses lebih lanjut. Hmmmm….. Sedikit menjijikkan ya…

Hal tersebut ditujukan agar prose’s fermentasi biji kopi lebih sempurna, sehingga menghasilkan kopi yang lebih enak dan padat dibandingkan dengan kopi-kopi yang lain. Hal ini telah dibuktikan oleh seorang peneliti dari Kanada.

Sekarang harga 1 kg Kopi Luwak sekitar $ 635. Sedangkan di Amerika kita harus merogoh kocek sekitar $ 50 untuk secangkir kopi Luwak (Kalo di kurs kan sekitar 400-500 ribu, WOW!!!)

Kopi Luwak sendiri dapat ditemukan di daerah dataran tinggi Aceh,Sidikalang, Lampung, Kotabumi, Jawa Barat sampai pegunungan Jawa Timur.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, Ekselsa dan robusta secara fisik

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, ekselsa dan robusta secara fisik Salam sahabat kopi.. Saya akan berbagi ilmu yang saya ketahui tentang perbedaan fisik antara biji kopi arabika, liberika, Ekselsa dan robusta diantaranya: Biji arabika secara fisik dapat dilihat dari ukuran, bentuk dan warnanya. Rata-Rata ukuranny kecil, lonjong, Aroma khas ada bau bunga, bau kecut dan warnanya hijau tidak bisa kuning, bijinya berat, lapisan biji tipis, menyerap air banyak Biji Liberika secara fisik besar ukurannya, lonjong lancip, lapisan bijinya tebal dan warna kuning. Biji Ekselsa secara Fisik dapat dilihat dari Ukurannya besar lebih besar dari jenis kopi lainnya. Bentuknya bulat besar mirip dengan Robusta, lapisan bijinya tebal dan warnanya kuning pucat dan tidak berat Biji Robusts secara fisik dapat dilihat dari bentuknya Bulat, ukuran berfareasi ada kecil ada yg besar,lapisan bijinya tebal, tapi biji asli dr pohon asli robusta yang pohonny bukan sambungan rata- rata bijinya besar tidak besar ...

BPD AEKI Jawa Timur

BADAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR MASA BHAKTI : 2008-2013 A. PENASEHAT / DEWAN PERTIMBANGAN Jabatan Perusahaan 1 Dr.Teguh Wahyudi M,Eng Ketua Dewan Pertimbangan PPKKI 2 Isdarmawan Asrikan Wk.Ketua CV.Lintas Utama 3 Sapta Surya Anggota PT.Yasa Setia 4 Isnandar Lilananda Anggota PT.Bintang Jaya Makmur B. BADAN PENGURUS DAERAH 1 Dr.Hutama Sugandhi Ketua PT.Aneka Coffee Industry 2 Ir.Mudrig Yahmadi Wk.Ketua PT.Citrabuana Tunggal Perkasa 3 Ir.Sugeng Budi Rahardjo Wk.Ketua PTPN XII 4 Hariyanto Wk.Ketua PT.Asal Jaya KOMP.PEMASARAN, PROMOSI & KOPI SPESIALTI 1 Halim Soesilo Ketua Kompartemen PT.Muliasari Permai 2 Drs.Murdiyoto Wk.Ketua Kompartemen KPB Cab.Surabaya 3 Hery Soekojo Anggota PT.Gemilang Sentosa Permai KOMP.PRODUKSI, MUTU & LITBANG 1 Rudy Soekojo Ketua Kompartemen PT.Gemilang Jaya Makmur Abadi 2 Ir.Dudiek Polii Wk.Ketua Kompartemen PTPN XII 3 Daniel Sunartio Anggota CV.Samudra Harapan KOMP.PEMB.INDUSTRI KOPI 1 Ir.Terbit Satrio Pradignyo Ketua Kompartemen PT.Aneka Coffee Indust...

sera serbi kopi

Jual Kopi Bubuk Lebih Untung LIWA, KOMPAS.com - Sebagian petani kopi di Kabupaten Lampung Barat mulai memproduksi kopi bubuk karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian.      "Saya mulai membuat kopi bubuk, walaupun tidak terlalu banyak, tetapi hasil penjualannya lebih menguntungkan," kata petani kopi, Nasir, di Pekon Pagar Dewa, Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, sekitar 282 km sebelah barat Bandarlampung, Senin (16/8/2010).Dia menjelaskan, harga kopi kering kian merosot sehingga mendorong petani mengolahnya menjadi kopi bubuk. "Alasan harga yang membuat petani membuat kopi bubuk, karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian," kata dia lagi.      Ia mengatakan separuh hasil panennya diolah menjadi kopi bubuk, yang dijual ke sejumlah pasar di Lampung. "Bila saya menjual kopi biji, jelas pendapatan saya akan berkurang,"katanya. Menurut dia, hasil penjualan kopi bubuk itu mampu membiayai perawatan tanaman kopi dan ...