Skip to main content

Kopi Vietnam Nikmat Hingga Tetes Terakhi

Bagi sebagian orang, tak lengkap rasanya bila tidak minum kopi saat nongkrong. Minuman ini pun kerap disajikan di setiap restoran, kafe dan sederet tempat kuliner lainnya. Sajiannya juga semakin beragam, mulai dari tradisional hingga yang diolah menjadi sajian kopi moderen.

Jika ingin menikmati kopi dengan nuansa tempo dulu, Kopi Tiam Oey yang ada di Jalan Braga, Kota Bandung, punya sajian kopi klasik yang layak dicoba. Kopi tersebut yakni Kopi Sosoe Indotjina.

Meminum kopi ini butuh kesabaran ekstra, karena butuh waktu sampai dengan 20 menit untuk bisa menikmati secara utuh kopi ini. Kopi yang dikenal dengan kopi Vietnam ini memang disajikan unik.

Satu gelas kecil yang diberi susu di dalamnya, kemudian di atasnya terdapat semacam wadah kecil yang sudah diberi kopi hitam. Perlahan, tetes demi tetes kopi akan jatuh dengan sendirinya kedalam gelas berisikan susu itu.

Itulah yang menjadi sensasi berbeda sajian kopi vietnam dengan kopi-kopi lainnya.

"Kopi ini sengaja kami sajikan seperti ini, karena rasa yang akan ditimbulkan juga berbeda. Selain itu, lebih
nikmat lagi jika diminum tanpa gula, karena sudah ada susu yang membuatnya jadi manis," kata salah satu koki Kopi Oey kepada detikbandung.

Kopi ini bisa disajikan secara hangat atau diberi es batu jika ingin dingin. Cukup dengan merogoh kocek Rp 16 ribu saja, Anda sudah bisa menikmati sajian kopi yang memakai kopi Aroma ini.

Hati-hati, jangan minum kopi ini terlalu sore atau malam. Sensasi kopi kental ini begitu kuat, bisa jadi Anda begadang sulit tidur.

http://bandung.detik.com

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, Ekselsa dan robusta secara fisik

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, ekselsa dan robusta secara fisik Salam sahabat kopi.. Saya akan berbagi ilmu yang saya ketahui tentang perbedaan fisik antara biji kopi arabika, liberika, Ekselsa dan robusta diantaranya: Biji arabika secara fisik dapat dilihat dari ukuran, bentuk dan warnanya. Rata-Rata ukuranny kecil, lonjong, Aroma khas ada bau bunga, bau kecut dan warnanya hijau tidak bisa kuning, bijinya berat, lapisan biji tipis, menyerap air banyak Biji Liberika secara fisik besar ukurannya, lonjong lancip, lapisan bijinya tebal dan warna kuning. Biji Ekselsa secara Fisik dapat dilihat dari Ukurannya besar lebih besar dari jenis kopi lainnya. Bentuknya bulat besar mirip dengan Robusta, lapisan bijinya tebal dan warnanya kuning pucat dan tidak berat Biji Robusts secara fisik dapat dilihat dari bentuknya Bulat, ukuran berfareasi ada kecil ada yg besar,lapisan bijinya tebal, tapi biji asli dr pohon asli robusta yang pohonny bukan sambungan rata- rata bijinya besar tidak besar ...

BPD AEKI Jawa Timur

BADAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR MASA BHAKTI : 2008-2013 A. PENASEHAT / DEWAN PERTIMBANGAN Jabatan Perusahaan 1 Dr.Teguh Wahyudi M,Eng Ketua Dewan Pertimbangan PPKKI 2 Isdarmawan Asrikan Wk.Ketua CV.Lintas Utama 3 Sapta Surya Anggota PT.Yasa Setia 4 Isnandar Lilananda Anggota PT.Bintang Jaya Makmur B. BADAN PENGURUS DAERAH 1 Dr.Hutama Sugandhi Ketua PT.Aneka Coffee Industry 2 Ir.Mudrig Yahmadi Wk.Ketua PT.Citrabuana Tunggal Perkasa 3 Ir.Sugeng Budi Rahardjo Wk.Ketua PTPN XII 4 Hariyanto Wk.Ketua PT.Asal Jaya KOMP.PEMASARAN, PROMOSI & KOPI SPESIALTI 1 Halim Soesilo Ketua Kompartemen PT.Muliasari Permai 2 Drs.Murdiyoto Wk.Ketua Kompartemen KPB Cab.Surabaya 3 Hery Soekojo Anggota PT.Gemilang Sentosa Permai KOMP.PRODUKSI, MUTU & LITBANG 1 Rudy Soekojo Ketua Kompartemen PT.Gemilang Jaya Makmur Abadi 2 Ir.Dudiek Polii Wk.Ketua Kompartemen PTPN XII 3 Daniel Sunartio Anggota CV.Samudra Harapan KOMP.PEMB.INDUSTRI KOPI 1 Ir.Terbit Satrio Pradignyo Ketua Kompartemen PT.Aneka Coffee Indust...

sera serbi kopi

Jual Kopi Bubuk Lebih Untung LIWA, KOMPAS.com - Sebagian petani kopi di Kabupaten Lampung Barat mulai memproduksi kopi bubuk karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian.      "Saya mulai membuat kopi bubuk, walaupun tidak terlalu banyak, tetapi hasil penjualannya lebih menguntungkan," kata petani kopi, Nasir, di Pekon Pagar Dewa, Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, sekitar 282 km sebelah barat Bandarlampung, Senin (16/8/2010).Dia menjelaskan, harga kopi kering kian merosot sehingga mendorong petani mengolahnya menjadi kopi bubuk. "Alasan harga yang membuat petani membuat kopi bubuk, karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian," kata dia lagi.      Ia mengatakan separuh hasil panennya diolah menjadi kopi bubuk, yang dijual ke sejumlah pasar di Lampung. "Bila saya menjual kopi biji, jelas pendapatan saya akan berkurang,"katanya. Menurut dia, hasil penjualan kopi bubuk itu mampu membiayai perawatan tanaman kopi dan ...