Skip to main content

Prosedur dan Jadwal Penanaman Kopi

Penanaman bibit kopi dilakukan pada awal musim hujan (bulan Nopember/Desember) sehingga pada musim kemarau berikutnya tanaman kopi sudah cukup kuat menahan kekeringan.

 

Lahan untuk tanaman kopi dibedakan menjadi empat, yaitu: lahan bukaan baru, lahan bukaan ulangan, lahan rotasi, dan lahan konversi.  Persiapan lahan yang dilakukan pada ke empat jenis lahan tersebut di atas adalah melakukan land clearing (penebangan pohon dan tunggulnya), mengolah tanah secara hati-hati agar lapisan humus tidak hilang dan rusak, sisa-sisa akar tunggul harus disingkir-kan agar tidak menjadi sumber infeksi penyakit akar atau nematoda.  Apabila lahannya miring, dilakukan pembuatan teras atau memperbaiki teras kalau sudah ada.

Jarak tanam kopi dipilih sesuai dengan jenis kopi , kesuburan tanah, dan tipe iklim.  Beberapa sistem jarak tanam yang lazim dipakai adalah segi empat, pagar, dan pagar ganda.

Pada tanaman kopi dengan jarak tanam pagar dan pagar ganda arah barisan adalah utara-selatan.  Pada lahan miring, arah barisan disesuaikan dengan kontur.  Selain jarak tanam tersebut di atas sering juga dipakai jarak tanam sementara yang lebih sempit yang kemudian diperlebar melalui penjarangan.  Misalkan jarak tanam 2 m x 2 m, kemudian diperjarang menjagi 2 m x 4 m (jarak tanam sistem pagar) atau 2 m x 2 m x 4 m (jarak tanam sistem pagar ganda).

Penanaman pohon penaung dilakukan paling lambat 1 tahun sebelum bibit kopi di tanam di pertanaman.  Jarak tanam pohon penaung harus disesuaikan dengan jarak tanam kopi.  Pohon penaung dibedakan menjadi dua macam yaitu penaung sementara dan penaung tetap.  Penaung sementara yang umum digunakan pada perkebunan kopi adalah Flemengia congesta,  sedangkan penaung  tetap yang umum digunakan  adalah lamtoro.

Setelah pohon penaung tetap cukup besar, maka penaung sementara dihilangkan secara berangsur-angsur.  Pada jarak tanam pagar dan pagar ganda, penaung sementara dapat dipertahankan lebih lama, bukan sebagai penaung melainkan sebagai sumber bahan organik  dan mulsa, namun penaung sementara harus dipangkas setiap 2 – 3 bulan sekali.  Setelah tajuk kopi mulai menutup, penaung tetap harus diperjarang secara bertahap sehingga akhirnya perbandingan penaung tetap dan tanaman kopi 1 : 2  atau 1 : 4, sesuai dengan iklim setempat.

Lubang tanam kopi harus dibuat paling lambat 3 – 6 bulan sebelum penanaman bibit kopi.  Makin berat struktur tanah, makin lama lubang tanam dibuka dan lebih banyak diisi dengan bahan-bahan organik.  Ukuran lubang tanam berkisar 0,4 m x 0,4 m x 0,4 m sampai 1 m x 1 m x 1 m, bergantung pada struktur dan kesuburan tanah.

Pada saat membuat lubang tanam, tanah lapisan atas dan tanah lapisan bawah harus dipisahkan.  Kira-kira 2 – 4 minggu sebelum tanam, lubang tanam harus ditutup dengan tanah lapisan atas dan kompos/pupuk kandang dan ajir dipasang kembali.
Setelah pohon penaung dan lubang tanam telah siap maka tahap selanjutnya adalah penanaman bibit kopi.  Penanaman dilakukan dalam musim hujan.  Sebaiknya awal musim hujan agar penyulaman dapat terselesaikan dalam musim itu juga.

Tanaman kopi yang tumbuh merana atau mati harus segera disulam dengan bibit kopi yang baru.  Selama dua minggu setelah tanam, kebun diperiksa dua kali seminggu.  Setelah tanaman berumur 2 – 4 minggu, kebun diperiksa satu kali seminggu.  Selama enam bulan berikutnya, kebun diperiksa satu kali sebulan.

Pada saat memeriksa kebun bila ditemukan bibit yang mati, tumbuh merana atau mati, maka penyulaman segera dilakukan.  Bibit yang digunakan untuk menyulam adalah bibit cadangan yang sudah disiapkan sebelumnya.

Comments

Popular posts from this blog

BPD AEKI Jawa Timur

BADAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR MASA BHAKTI : 2008-2013 A. PENASEHAT / DEWAN PERTIMBANGAN Jabatan Perusahaan 1 Dr.Teguh Wahyudi M,Eng Ketua Dewan Pertimbangan PPKKI 2 Isdarmawan Asrikan Wk.Ketua CV.Lintas Utama 3 Sapta Surya Anggota PT.Yasa Setia 4 Isnandar Lilananda Anggota PT.Bintang Jaya Makmur B. BADAN PENGURUS DAERAH 1 Dr.Hutama Sugandhi Ketua PT.Aneka Coffee Industry 2 Ir.Mudrig Yahmadi Wk.Ketua PT.Citrabuana Tunggal Perkasa 3 Ir.Sugeng Budi Rahardjo Wk.Ketua PTPN XII 4 Hariyanto Wk.Ketua PT.Asal Jaya KOMP.PEMASARAN, PROMOSI & KOPI SPESIALTI 1 Halim Soesilo Ketua Kompartemen PT.Muliasari Permai 2 Drs.Murdiyoto Wk.Ketua Kompartemen KPB Cab.Surabaya 3 Hery Soekojo Anggota PT.Gemilang Sentosa Permai KOMP.PRODUKSI, MUTU & LITBANG 1 Rudy Soekojo Ketua Kompartemen PT.Gemilang Jaya Makmur Abadi 2 Ir.Dudiek Polii Wk.Ketua Kompartemen PTPN XII 3 Daniel Sunartio Anggota CV.Samudra Harapan KOMP.PEMB.INDUSTRI KOPI 1 Ir.Terbit Satrio Pradignyo Ketua Kompartemen PT.Aneka Coffee Indust...

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, Ekselsa dan robusta secara fisik

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, ekselsa dan robusta secara fisik Salam sahabat kopi.. Saya akan berbagi ilmu yang saya ketahui tentang perbedaan fisik antara biji kopi arabika, liberika, Ekselsa dan robusta diantaranya: Biji arabika secara fisik dapat dilihat dari ukuran, bentuk dan warnanya. Rata-Rata ukuranny kecil, lonjong, Aroma khas ada bau bunga, bau kecut dan warnanya hijau tidak bisa kuning, bijinya berat, lapisan biji tipis, menyerap air banyak Biji Liberika secara fisik besar ukurannya, lonjong lancip, lapisan bijinya tebal dan warna kuning. Biji Ekselsa secara Fisik dapat dilihat dari Ukurannya besar lebih besar dari jenis kopi lainnya. Bentuknya bulat besar mirip dengan Robusta, lapisan bijinya tebal dan warnanya kuning pucat dan tidak berat Biji Robusts secara fisik dapat dilihat dari bentuknya Bulat, ukuran berfareasi ada kecil ada yg besar,lapisan bijinya tebal, tapi biji asli dr pohon asli robusta yang pohonny bukan sambungan rata- rata bijinya besar tidak besar ...

sera serbi kopi

Jual Kopi Bubuk Lebih Untung LIWA, KOMPAS.com - Sebagian petani kopi di Kabupaten Lampung Barat mulai memproduksi kopi bubuk karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian.      "Saya mulai membuat kopi bubuk, walaupun tidak terlalu banyak, tetapi hasil penjualannya lebih menguntungkan," kata petani kopi, Nasir, di Pekon Pagar Dewa, Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, sekitar 282 km sebelah barat Bandarlampung, Senin (16/8/2010).Dia menjelaskan, harga kopi kering kian merosot sehingga mendorong petani mengolahnya menjadi kopi bubuk. "Alasan harga yang membuat petani membuat kopi bubuk, karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian," kata dia lagi.      Ia mengatakan separuh hasil panennya diolah menjadi kopi bubuk, yang dijual ke sejumlah pasar di Lampung. "Bila saya menjual kopi biji, jelas pendapatan saya akan berkurang,"katanya. Menurut dia, hasil penjualan kopi bubuk itu mampu membiayai perawatan tanaman kopi dan ...