Cerita 1 :
Wong Ngapag-ngapag mesen Mc D
Mc D bagian siji.
Tuyem : "Halloo... mekdi?"
Mc D : "Iya..ada yg bisa dibantu?"
Tuyem : "Ayame ana..?"
Mc D : "Oh ada..."
Tuyem : "Jajal diadhu karo ayame inyong..?!"
McD : "????"
Mc D bagian 2.
Tuyem : "allooo...mekdi?"
Mekdi : "Iya..."
Tuyem : "Delivery order?"
Mekdi : "Iya!"
Tuyem : "24jam?"
Mekdi : "Iya..."
Tuyem : "Oooh hebat ya, kowe ora turu2...!"
Mekdi : "???"
Mc D bagian 3.
Tuyem : "Hallooo...mekdi?"
Mekdi : "Iya..."
Tuyem : "Ayam ana?"
Mekdi : "Adaa..."
Tuyem : "Sega....eskrim?"
Mekdi : "Ada..."
Tuyem : "Burger...?"
Mekdi : "Ada..banyak..komplit...!!" (semu ngambek)
Tuyem : "Esih ana kabeh... Ora payu apa..????!!!"
Mekdi : "???"
Mc D bagian 4
Tuyem : "Hallooo..mekdi??"
Mekdi : "Mesti kowe maning.. arep ngledek maning kowe?"
Tuyem : "Woiii dulur, nyong kiye arep pesen...ya wis ora sida pesen nyong lah..."
Mekdi : "Oh iya..iya...mau pesen apa?"
Tuyem : "Soto Sokaraja baen seporsi...!!!"
Mekdi : "Guoblok temen kowe...!!"
Mc D bagian 5
Tuyem : "Hallooo..mekdi??"
Mekdi : "Mesti kowe maning, arep ngapa kowe??"
Tuyem : "Arep pesen ayam..."
Mekdi : "Oh iya..iya...mau pesen apa?"
Tuyem : "Ayam. Karo sega tapi.., dipisah baen bungkuse ngko nek didadekna siji entong segane dithotholi ayame..."
Mekdi : "Wooooi wong edan tek tempiling sisan kowe...!!"
Cerita 2 :
Peringatan HP wajib dimatikan saat dalam masjid, ternyata membawa dampak yang perlu dipertimbangkan. Salah satu peristiwanya, demikian:
Peristiwanya terjadi hari Jumat kemarin. Di saat menjelang Khotib naik mimbar. Sebuah pengumuman dibacakan takmir masjid.
Tiba-tiba setelah takmir selesai membaca pengumuman, terlihat Si Gemblung berdiri dan pulang. Dia memilih ndak sholat Jumat.
Sesampai di rumah, ibunya bertanya:
"Ga Jumatan, Nak?"
"Mboten Buk!"
"Kenopo ga Jumatan?"
"Anu Buk soale kulo beto HP."
"Lho! Kenopo yen gowo HP kok ora Jumatan?"
"Niku takmir mejid wau sanjang pas bade sholat 'sing gowo HP dipateni wae'. Ketimbang kulo dipateni jamaah sak mejid, luwih becik kulo wangsul mawon..."
Cerita 3 :
Seminggu neng Jepang Pakdhe karo Budhe akhire nemu restoran masakan Indonesia. Pelayane Robot. Robot teko nyedaki Pakdhe, trus ngomong:
"What is your nationality?", robot takon.
"Indonesia" jare Pakdhe.
"Selamat datang", jare robot nganggo bahasa Indonesia.
"Apa bahasa suku Anda?", robot takon meneh.
"Jawa", jare Pakdhe
"Sugeng siang. Badhé pesen nopo?" Jare robot nganggo boso jowo.
"Canggih yo bu?", Pakdhe ngomong karo Budhe.
Budhe : "Ono lotek?", ibune takon karo robot.
Robot : "Ono."
Budhe : "Pesen rong porsi."
Robot: "Porsi gedhe opo cilik?"
Budhe : "Porsi gedhe."
Robot : "Lomboke piro?"
Budhe : "Sing siji loro, sing siji sepuluh."
Robot : "Nganggo kangkung?"
Budhe : "Yo."
Robot : "Nganggo timun?"
Budhe : "Yo."
Robot : "Nganggo kol?"
Budhe : "Yo."
Robot : "Nganggo kol jowo opo kol asli Jepang?"
Pakdhe : "Sing endi wae lah manut!", Pakdhe wiwit rodo nesu.
Robot : "Kacange diuleg opo diblender?"
Pakdhe : "Kuarepmu!"
Robot : "Kacange setengah mateng opo mateng?"
Pakdhe : "Goréng sing gariiiiiiing..!!"
Robot : "Nganggo bawang goreng rak?"
Pakdhe : "Nganggo..., asu……!" Pakdhe misuh banter banget.
Robot : "Dipiring opo dipincuk?"
Pakdhe : "Dipiring !"
Robot : "Lengone nganggo margarin opo minyak kelapa?"
Pakdhe : "Jelantah... wedhus!!!!! !! !" Nesu banget soale wis sepuluh menit dhewe.
Robot meneng, lampune byar pet kelap kelip kayane lagi diproses. Kiro-kiro telung menitan robot'é ngomong meneh:
Robot : "Maturnuwun. Pesenan tak tompo. Mung rak iso di suguhake..."
Pakdhe : "Nopo? Aku wis ngenteni suwe banget, tanya-jawab karo kowe, kok rak iso nopo to ndes?", jare Pakdhe emosi.
Robot : "Soale durung ono asune karo wedhuse..."
Pakdhe : "Dianc***k...Iso edan aku! Ayo bu lungo, rak usah nguntal neng kene !!!", Pakdhe nggondhok...
Cerita 4 :
Sebut saja namanya aming, seorang mahasiswa kedokteran. Belakangan ini aming ditugaskan untuk praktek kedokteran langsung di rumah sakit swasta internasional bersama seorang Dokter professional, aming seorang siswa yang memiliki semangat belajar yang tinggi, sering-sering mengajukan banyak pertanyaan kepada Dr.R.
Pada suatu hari, aming bertanya kepada Dr.R:
Aming : "Tadi pada saat Pak Dokter mendiagnosa pasien, mengapa Bapak selalu bertanya kepada pasien apa saja yang dimakan sehari-harinya pasien tersebut?"
Sambil tersenyum Dr.R menjawab:
Dr.R : "Ingatlah baik-baik, hal ini sangat penting!. Berdasarkan menu rutin pasien ini, kita baru bisa menentukan berapa besar kita harus menarik ongkos berobat pasien tersebut."
Aming : baiklah dokter.
Cerita 5 :
Pengalaman pertama sopir taxi
Setelah berjalan sekian lama, penumpang menepuk pundak sopir taksi untuk menanyakan sesuatu. Reaksinya sungguh tak terduga. Sopir taksi begitu terkejutnya sampai tak sengaja menginjak gas lebih dalam dan hampir saja menabrak mobil lain. Akhirnya ia bisa menguasai kemudi dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Tolong, jangan sekali-sekali melakukan itu lagi," kata sopir taksi dengan wajah pucat dan menahan marah.
"Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan Bapak."
"Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi sopir taksi. Bapak juga merupakan penumpang pertama."
"Oh begitu. Trus kok bisa kaget begitu?"
"Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah."
Cerita 6 :
Kepintaran Orang Indonesia
3 Orang tengah terdiam menikmati kehangatan sauna, yaitu orang dari Amerika, Jepang dan Indonesia.
Keheningan didalam ruangan sauna dipecahkan oleh bunyi, ..bip,...bip,....bip...
Orang Amerika membuka telapak tangan kirinya, dan membaca tulisan yang tertulis ditelapak tangannya itu.
Dua rekan se 'sauna' nya dengan kagum melihat tulisan yang muncul ditelapak tangan orang Amerika tersebut.
"Oh, telapak tangan saya telah ditanamkan chips,
saya dapat langsung menerima pesan SMS tanpa alat ,
SMS nya langsung tampil ditelapak tangan saya,..." ujar si Amerika ketika melihat kedua rekannya bengong.
Sesaat kemudian terdengar dering telepon, orang Jepang mengangkat tangan kanannya,
jempol didekatkan ke telinga sedangkan jari kelingking kebibirnya,
"Oh maaf, saya terima telepon dulu, tangan saya sudah berisi chips, saya dapat menerima dan berbicara melalui 2 jari saya tanpa menggunakan HP" kata si Jepang.
Melihat semua itu, orang Indonesia mulai gugup,
Apa yang bisa saya tunjukkan untuk mengalahkan orang orang ini?
pikirnya. Karena stress, keinginannya untuk buang air besar tidak tertahankan lagi.
Usai buang air, dia kembali lagi ke ruang sauna,
tetapi karena tidak biasa membasuh bokongnya dengan kertas toilet,
seuntai kertas toilet masih berjuntai di belahan bokongnya.
Dengan keheranan orang Jepang dan orang Amerika menunjuk ke untaian kertas 'sisa' tsb dan berkata:
"Kertas apa itu yang tergantung dibokong anda...?"
"Oh maaf, saya baru terima Fax.." jawab orang Indonesia tersebut.
Dirangkum dari berbagai sumber
Dirangkum dari berbagai sumber
Comments
Post a Comment