Skip to main content

Merdekakan Mimpi,,,

"if your dreams don't scare you they aren't big enough..."


Saya belumlah menjadi seorang pakar kopi yang bisa menilai mana kualitas kopi terbaik. Saya seperti anda dan jutaan orang didunia yang menjadikan minum kopi sebuah ritual wajib sejak melek di pagi hari hingga malam sebelum memejamkan mata.

Perjalanan karir saya sebagai seorang pedagang keliling yang hobi berpetualang, membawa saya singgah di banyak tempat menarik di Indonesia dan hampir tak pernah lupa untuk mencicipi kopi khas daerah yang memiliki ragam aroma, rasa dan cara penyajiannya.

Kopi Indonesia yang begitu mendunia semakin mengusik saya untuk mempelajari lebih dalam tentang dunia kopi. Saya mulai bermimpi untuk melakukan perjalanan menjelajahi pulau-pulau di Indonesia; Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Flores dan Papua, menemukan darimana harum aroma dan nikmat rasa kopi ini berasal.


Bulan Agustus ini, bertepatan dengan bulan kelahiran saya dan bulan kemerdekaan Indonesia, saya jadikan momen besar bagi saya untuk memerdekakan mimpi. Mimpi yang selama ini terkalahkan dan terkekang oleh rasa aman atas pekerjaan dan rutinitas hidup. 

Hidup adalah sebuah pilihan, dan saya telah memilih untuk meninggalkan karir saya, menjalani dan mengejar mimpi besar yang penuh rasa takut, tantangan, ketidakpastian dan ketidaknyamanan. 

Saya tidak tahu kemana mimpi ini akan membawa saya, tetapi saya bertekad untuk terus menjalaninya dengan penuh kebahagiaan atas kemerdekaan diri saya. Merdeka untuk menjadi diri saya sendiri. 

Sama halnya seperti rasa dan aroma kopi yang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada disekelilingnya, saya yakin dan percaya bahwa setiap langkah yang saya jalani akan membentuk rasa dan aroma hidup saya,,, ;-)

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, Ekselsa dan robusta secara fisik

Perbedaan Biji kopi arabika, Liberika, ekselsa dan robusta secara fisik Salam sahabat kopi.. Saya akan berbagi ilmu yang saya ketahui tentang perbedaan fisik antara biji kopi arabika, liberika, Ekselsa dan robusta diantaranya: Biji arabika secara fisik dapat dilihat dari ukuran, bentuk dan warnanya. Rata-Rata ukuranny kecil, lonjong, Aroma khas ada bau bunga, bau kecut dan warnanya hijau tidak bisa kuning, bijinya berat, lapisan biji tipis, menyerap air banyak Biji Liberika secara fisik besar ukurannya, lonjong lancip, lapisan bijinya tebal dan warna kuning. Biji Ekselsa secara Fisik dapat dilihat dari Ukurannya besar lebih besar dari jenis kopi lainnya. Bentuknya bulat besar mirip dengan Robusta, lapisan bijinya tebal dan warnanya kuning pucat dan tidak berat Biji Robusts secara fisik dapat dilihat dari bentuknya Bulat, ukuran berfareasi ada kecil ada yg besar,lapisan bijinya tebal, tapi biji asli dr pohon asli robusta yang pohonny bukan sambungan rata- rata bijinya besar tidak besar ...

BPD AEKI Jawa Timur

BADAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR MASA BHAKTI : 2008-2013 A. PENASEHAT / DEWAN PERTIMBANGAN Jabatan Perusahaan 1 Dr.Teguh Wahyudi M,Eng Ketua Dewan Pertimbangan PPKKI 2 Isdarmawan Asrikan Wk.Ketua CV.Lintas Utama 3 Sapta Surya Anggota PT.Yasa Setia 4 Isnandar Lilananda Anggota PT.Bintang Jaya Makmur B. BADAN PENGURUS DAERAH 1 Dr.Hutama Sugandhi Ketua PT.Aneka Coffee Industry 2 Ir.Mudrig Yahmadi Wk.Ketua PT.Citrabuana Tunggal Perkasa 3 Ir.Sugeng Budi Rahardjo Wk.Ketua PTPN XII 4 Hariyanto Wk.Ketua PT.Asal Jaya KOMP.PEMASARAN, PROMOSI & KOPI SPESIALTI 1 Halim Soesilo Ketua Kompartemen PT.Muliasari Permai 2 Drs.Murdiyoto Wk.Ketua Kompartemen KPB Cab.Surabaya 3 Hery Soekojo Anggota PT.Gemilang Sentosa Permai KOMP.PRODUKSI, MUTU & LITBANG 1 Rudy Soekojo Ketua Kompartemen PT.Gemilang Jaya Makmur Abadi 2 Ir.Dudiek Polii Wk.Ketua Kompartemen PTPN XII 3 Daniel Sunartio Anggota CV.Samudra Harapan KOMP.PEMB.INDUSTRI KOPI 1 Ir.Terbit Satrio Pradignyo Ketua Kompartemen PT.Aneka Coffee Indust...

sera serbi kopi

Jual Kopi Bubuk Lebih Untung LIWA, KOMPAS.com - Sebagian petani kopi di Kabupaten Lampung Barat mulai memproduksi kopi bubuk karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian.      "Saya mulai membuat kopi bubuk, walaupun tidak terlalu banyak, tetapi hasil penjualannya lebih menguntungkan," kata petani kopi, Nasir, di Pekon Pagar Dewa, Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, sekitar 282 km sebelah barat Bandarlampung, Senin (16/8/2010).Dia menjelaskan, harga kopi kering kian merosot sehingga mendorong petani mengolahnya menjadi kopi bubuk. "Alasan harga yang membuat petani membuat kopi bubuk, karena lebih menguntungkan daripada menjual kopi bijian," kata dia lagi.      Ia mengatakan separuh hasil panennya diolah menjadi kopi bubuk, yang dijual ke sejumlah pasar di Lampung. "Bila saya menjual kopi biji, jelas pendapatan saya akan berkurang,"katanya. Menurut dia, hasil penjualan kopi bubuk itu mampu membiayai perawatan tanaman kopi dan ...